Modal Sosial dalam Revitalisasi Permukiman Kumuh di Kampung Wisata Bendung Lepen Mrican Kelurahan Giwangan Kota Yogyakarta

Oktafiana Dwi Yanti, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Argo Pambudi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis modal sosial dalam revitalisasi permukiman kumuh di kampung wisata Bendung Lepen Mrican Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta serta faktor pendorong dan penghambat modal sosial. Desain penelitian adalah deskriptif kualiatif dengan menggunakan jenis data primer dan sekunder. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu berupa pedoman observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber data. Subjek penelitian yaitu Lurah Kelurahan Giwangan, ketua LPMK Giwangan, ketua Pokdarwis Bendung Lepen, ketua komunitas pemuda Kampung Mrican, serta pedagang dan masyarakat sekitar Bendung Lepen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial dalam revitalisasi permukiman kumuh di kampung wisata Bendung Lepen mampu memberikan daya dorong. Bentuk modal sosial di kampung wisata Bendung Lepen adalah gotong royong dan terbentuknya Pokdawis dan komunitas pemuda Kampung Mrican. (1) Norma berupa gotong royong dan musyawarah mampu mewujudkan kepercayaan; (2) Kepercayaan berupa rasa saling memiliki pada kelompok maupun masyarakat tumbuh di Bendung Lepen; (3) Jaringan mampu menghasilkan Pokdarwis Bendung Lepen dan komunitas pemuda Kampung Mrican. Faktor Pendorong berupa kebiasaan gotong royong dan keinginan untuk terus maju. Faktor penghambat yaitu konflik dengan petani Bantul dan penutupan TPA Piyungan.

References


Ashok, D. (2015). Participatory Slum Upgrading: Lessons from Post-Decentralization India and Indonesia. Journal of Indonesian Regional Development and Environment, 2015, 1(1), 15–34. https://doi.org/jirde.i-4.or.id/paper-download/JIRDE-Vol-1-15-34.pdf

Avelar, S., Zah, R., & Tavares-Corrêa, C. (2009). Linking socioeconomic classes and land cover data in Lima, Peru: Assessment through the application of remote sensing and GIS. International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation, 11(1), 27–37. https://doi.org/10.1016/j.jag.2008.05.001

Badaruddin. (2005). Modal Sosial (Sosial Capital) dan Pemberdayaan Komunitas Nelayan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cahya, D. L., & Juanda, N. (2012). Penataan Kawasan Kumuh (Pulo Geulis) Kelurahan Babakan Pasar Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Jurnal Planesa, 3(1), 1–10.

Coleman, J. S. (2000). “Social Capital in The Creation of Human Capital”. In Partha Dasgupta and Ismail Serageldin. Social Capital A Multifaceted Perspective. Washington DC: The World Bank.

Coleman, J. S. (2009). Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung: Nusamedia.

Creswell, J. W. (2018). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Geonmeandari, B., Johan Salas, & Rimadewi Supriharjo. (2010). Konsep Penataan Permukiman Bantaran Sungai di Kota Banjarmasin Berdasarkan Budaya Sungai. Seminar Nasional Perumahan Permukiman Dalam Pembangunan Kota, 1–14.

Helsley, R. W., & Strange, W. C. (1995). Strategic growth controls. 25, 435–460.

Field, J. (2008). Social Capital Second Edition. New York: Routledge.

Fukuyama, F. (2002). Trust (Kebijakan Sosial dan Pencipta Kemakmuran). Yogyakarta: Qalam.

Hariwijaya, M. (2016). Metodologi dan Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Hasbullah, J. (2006). Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). Jakarta: MR-United Press.

Jacobs, Jane. (1989). The Death and Life of Great American Cities. NewYork: Random House.

Lawang, R. M. (2004). Kapital Sosial Dalam Perspektif Sosiologi: Suatu Pengantar. Depok: FISIP UI Press.

Mangin, William. (1967). The Structure of Urban Settlements. London: Macmillan.

Martokusumo, W. (2006). Revitalisasi dan Rancang Kota: Beberapa Catatan dan Konsep Penataan Kawasan Kota Berkelanjutan. In Journal of Regional and City Planning (Vol. 17, Issue 3, pp. 31–46).

Miles, M., & Huberman, A. M. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Nan Lin. (2001). Social Capital: A Theory of Social Structure and Action. Cambridge University Press.

Nasution (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.

Nurwahyuni, I. L., Cahyani, L. I., & Fitriana, N. (2022). Peran Komunitas Bendhung Lepen Dalam Membangun Karakter Peduli Lingkungan Di Desa Mrican, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Jurnal EMPATI, 10(6), 436–446.

Pandia, D. A., Retnowati, D., & Hamidah, S. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pelestarian Lingkungan di Kampung Mrican , Kecamatan Umbulharjo , Kota Yogyakarta. Journal of Agricultural Social and Business, 1(2), 94–101.

Putnam, Robert D. (2000). Bowling Alone The Collapse and Revival of American Community. New York: Simon and Schuster Paperbacks.

Sadyohutomo, M. (2008). Manajemen Kota dan Wilayah. Bumi Aksara. Jakarta.

Sholihat, M., Bendhung, I., Mrican, L., Surya, S., Yogyakarta, G., Ringroad, J., Blado, S., Perjuangan, J. M., & Lor, B. (2023). PERAN KARANG TARUNA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN PENDAHULUAN Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan , sikap , keterampilan , perilaku , sumber daya melalui

penetapan k. 2(25), 1–11.

Shuman, Michael H. (1998). Going Local: Creating Self-Reliant Communities in a Global Age. New York: The Free Press.

Simorangkir, Y. V., Octavia, S., & Raubaba, H. S. (2019). Slums as a result of urbanization. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 343(1). https://doi.org/10.1088/17551315/343/1/012230

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta.

Vipriyanti, N. U. (2011). Modal Sosial & Pembangunan Wilayah. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Wahyuni, D. (2018). Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan isata Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 9(1), 83–100.

Woolcock, M. (2001). The place of social capital in understanding social and economic outcomes. Canadian Journal of Policy Research, 2(1), 1–35.

Yudohosodo, Siswono et al. (1997). Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Menpera.




DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v2i4.22155

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




SUPPORTED BY:

 

 

INDEX BY:

on Progress