Stakeholder Engagement dalam Kebijakan Pariwisata Kota Berkelanjutan di Kota Yogyakarta
Hardian Widianto, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Kota berkelanjutan di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian metode kualitatif melalui tiga
teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
adalah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta, Pihak Swasta,
Masyarakat Lokal Kota Yogyakarta, Wisatawan, serta Aktor Non-Pemerintah. Data sekunder diperoleh
melalui studi pustaka, dokumen, laporan, dan gambar/foto. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun instrumen dalam penelitian
ini adalah peneliti dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Teknik pemeriksaan
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data melalui tahap
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa proses stakeholder engagement pariwisata Kota Yogyakarta belum optimal karena
tumpang tindih program pelatihan dan sertifikasi antara Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Selain itu, wisatawan yang tidak merawat sarana dan prasarana,
seperti di Kawasan Malioboro juga menghambat pembangunan pariwisata. Implikasinya, pada tata kelola
stakeholder yang ada di Kota Yogyakarta.
Full Text:
PDFReferences
H. Aliansyah and W. Hermawan, “Peran Sektor Pariwisata Pada
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Jawa Barat,” Bina Ekon., vol. 23,
no. 1, pp. 39–55, 2021, doi: 10.26593/be.v23i1.4654.39-55.
N. Ardhana, “Dampak Pengembangan Pariwisata terhadap Aspek Sosial
Budaya di Desa Wisata Berbasis Heritage Tourism (Studi Kasus di Desa
Wisata Kampung Majapahit Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur),” Universitas Udayana, 2023.
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Statistik Pariwisata Kota
Yogyakarta Tahun 2023. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta,
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Statistik Pariwisata Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2021. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Daerah
Istimewa Yogyakarta., 2021.
E. Brahmanto, “Magnet Paket Wisata dalam Menarik Kunjungan Wisatawan
Asing Berkunjung ke Yogyakarta,” J. Media Wisata, vol. 13, no. 2, 2015.
Zulfikar, “Mengapa UMR di Yogyakarta Begitu Rendah?Pakar UGM
Ungkap Alasannya,” Detik.com.
A. Andani, “Ratusan PKL Teras Malioboro 2 Minta Kejelasan Relokasi dan
Transparansi Data.”
R. Aurelio, “Wajah Buram Pariwsiata Yogyakarta.”
S. Timur and D. Getz, “A Network Perspective On Managing Stakeholders
For Sustainable Urban Tourism,” Int. J. Contemp. Hosp. Manag., vol. 20,
no. 4, pp. 445–461, 2008, doi: 10.1108/09596110810873543.
G. Surendra, “Komunikasi Antar Stakeholder Dalam Pengembangan Desa
Wisata Kubu Gadang Di Kota Padang Panjang,” Universitas Andalas, 2019.
P. E. H. Susilo M, “Pendekatan Stakeholders Engagement dalam
Pengembanan Desa Wisata,” J. Ilmu Komun., vol. 14, no. 2, 2016.
D. Saputra, “Tatakelola Kolaborasi Pengembangan Kampung Wisata
Berbasis Mayarakat,” J. Ilmu Pemerintah., vol. 3, no. 2, 2020.
J. . Creswell, Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif,
dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014.
C. Clemmow, P. Gill, N. Bouhana, J. Silver, and J. Horgan, “Disaggregating
Lone-actor Grievance-fuelled Violence: Comparing Lone-actor Terrorists
and Mass Murderers,” Terror. Polit. Violence, vol. 34, no. 3, pp. 558–584,
, doi: 10.1080/09546553.2020.1718661.
K. Ritonga, H. As’ari, and N. L. Meilani, “Whole Of Government Dalam
Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik Di Kota Pekanbaru,” Moderat J.
Ilm. Ilmu Pemerintah., vol. 9, no. 1, pp. 81–93, 2023.
H. B. Chenery and L. R. Christensen, Growth and Structural Change in
Developing Countries. Harvard University Press, 2001
DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v2i3.21807
Refbacks
- There are currently no refbacks.
SUPPORTED BY:
INDEX BY:
on Progress