COLLECTIVE ACTION KOMUNITAS RESAN GUNUNGKIDUL DALAM MENGATASI KEKERINGAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Faiz Arwi Assalimi, Universitas Negeri Yogyakarta
Pandhu Yuanjaya, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses terbentuk dan model collective action Komunitas Resan Gunungkidul. Penelitian ini penting dilakukan guna mengetahui terkait dinamila collective action Komunitas Resan Gunungkidul dalam pembentukan kebijakan dari pemerintah, termasuk upaya mengkonservasi lingkungan dan mengatasi kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Collective action Komunitas Resan Gunungkidul didasari oleh empat elemen yakni kepentingan, organisasi, mobilisasi, dan peluang. Komunitas Resan Gunungkidul mendasari kepentingannya dalam bergerak terkait cara mengatasi kekeringan melalui konservasi sumber air maupun pohon pengikat. Resan Gunungkidul tak memiliki kepengurusan formal dengan hanya terdapat bendahara dalam struktur organisasinya. Mereka bergerak secara kolektif kolegial dengan mengadakan pertemuan, termasuk forum koordinasi dan diskusi melalui grub whatsapp, giat tanam, dan melalui Forum Rebowagen untuk berdiskusi dan konsolidasi. Komunitas Resan Gunungkidul berharap Kabupaten Gunungkidul dapat terbebas dari bencana kekeringan dengan sumber air yang terjaga dan tak rusak melalui program dan kegiatannya

Full Text:

PDF

References


Agustang, A., Samad, S., & Asrifan, A. (2021). Interaksi Sosial Komunitas Lokal Dengan Pendatang Dan Perubahan Struktur Komunitas Lokal (Studi pada Masyarakat Majemuk di Kawasan Industri Makassar. OSF Preprint.

Antony, M. (2008). What is Social Media? London: iCrossing.

Asih, S. P. (2022). Tradisi Nglangse, Upaya Pelestarian Lingkungan dan Budaya. Rebowagen.com. Atmojo, B. T., & Yumalaksani A. S. (2021). New Social Movements (A Case Study of Aksi Kamisan in Jakarta). Forum Ilmu Sosial, 48(1),.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (14thed.). Jakarta: Rineka Cipta

Andany, A. (2021). Kisah Pemuda Atasi Kekeringan Lewat Komunitas Pelestari Mata Air di Gunungkidul. Kumparan.com

Bappeda Gunungkidul. (2020). Laporan Akhir Rencana Penanggulangan Bencana Kabupatten Gunungkidul 2019-2023. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Creswell, J. W. (2015). Qualitatif Inquiry & Research Design Choosing Among Five Approaches. London: SAGE Publications Ltd.

Dukcapil Gunungkidul. (2020). Jumlah Penduduk Gunungkidul Berdasar DKB SMT 1 Tahun 2020. Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul.

Dwi, F. H. (2016). Cyber-Collective Action Netizen Melalui Media Sosial Twitter Dengan Hastag #ShameoneyouSBY. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5, 1.

Erfin, E. (2023). BPBD Gunungkidul Prediksi Kekeringan Meluas, 20.000 KK Terancam Kesulitan Air Bersih. Inews Yogya

Gunungkidul, PDAM. (2022). Tarif Air Minum Pdam Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul. PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul.

Hilman, Anton R. P. (2016). Analisis Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Collective Action (Studi Kasus: Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor). Jurnal Birokrasi & Pemerintahan Daerah, 3, 1.

Humas DIY. (2022). Visi Misi Calon Gubernur DIY 2022-2027 Fokuskan Penataan Kalurahan, Kawasan Selatan, Dan IT. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Karlsson, M., & Hovelsrud, G. K. (2015). Local collective action: Adaptation to coastal erosion in the Monkey River Village, Belize. Global Environmental Change, 32,.

Kusuma, L. (2022). Resan Gunungkidul, Perwujudan Relasi Spiritualitas dengan Kelangsungan Hidup Manusia. GoodNewsFromIndo.id.

Miles, Matthew B., & A. Michael Huberman, J. S. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook. London: SAGE Publications Ltd.

Moloeng, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oliver, P. (2013). Collective Action (Collective Behavior). The Wiley-Blackwell Encyclopedia of Social and Political Movements. Olson, M. (1965). The Logic of Collective Action: Public Goods and the Theory of Groups. Harvard: Harvard University Press.

Padmo, E. (2022). Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul, ‘Sak Kêpêl Cunthêl, Sak Upa Dawa? Rebowagen (Menjadi Gunungkidul).

Scoot, J., & Marshall, G., (1998). A dictionary of sociology. Oxford: Oxford University Press.

Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tilly, L. (1981). Class Conflict and Collective Action. London: SAGE Publications 117 Ltd.

Widiantono, A. (2022). Ketika “Penyembah Pohon” Berusaha Selamatkan Gunungkidul dari Kekeringan. Inibaru.id.

Winedar, T. A. (2022). Komunitas Dicap “Penyembah Pohon” Aktif Selamatkan Gunungkidul dari Kekeringan. VICE.

Zulfikar, M. S. (2016). “Kebijakan PEMDA Gunungkidul dalam menanggulangi kekeringan di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY”. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v8i6.20725

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




SUPPORTED BY:

 

 

INDEX BY:

on Progress