Persepsi Masyarakat Bayan Terhadap Tari Mendewa Pada Ritual Memanggil Hujan

Sukma Rani Hima Dila, Dr. Kuswarsantyo

Abstract


ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tari Mendewa pada Ritual Memanggil Hujan. Hal ini menarik mengingat ritual yang dilakukan oleh masyarakat yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, Sehinga Persepsi masyarakat penting diketahui dalam konteks penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif  yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Objek penelitian ini adalah tari Mendewa sedangkan subjeknya adalah masyarakat bayan secara umum. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menganalisis data dengan cara mengumpulkan data, reduksi data dan display data kemudian menggunakan triangulasi data untuk menguji kredibilitas data. Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Bajo, Bayan Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat.

Hasil penelitian menunjukkan: 1. Masyarakat desa Karang Bajo Bayan memiliki rasa cinta dan antusias yang baik terhadap ritual memanggil hujan. 2. Persepsi masyarakat dominan memberikan persepsi yang  positif terhadap tari Mendewa. Masyarakat menganggap bahwa ritual tersebut merupakan bentuk pengabdian mereka kepada Sang Pencipta. 3. Masyarakat yang memiliki persepsi negatif beranggapan bahwa bentuk ritual yang dilakukan merupakan perlakuan syirik karena saat ritual terdapat sesaji sebagai syaratnya. Dan yang 4. Persepsi positif masyarakat sekitar tentang tari mendewa dalama ritual memanggil hujan terus terpelihara dengan baik. Kondisi inilah yang membuat tari Mendewa hingga saat ini dapat diterima masyarakat

 

Kata Kunci: Persepsi, Tari Mendewa, Upacara Ritual Memanggil Hujan.


Full Text:

DOC

Refbacks

  • There are currently no refbacks.