MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR MELALUI RELOKASI PERMUKIMAN DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

Evania Esmeralda Ikhwan, Hardian Wahyu Widianto

Abstract


Artikel Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses mitigasi bencana dan alasan yang mendukung keputusan resettlement disaster dalam penanganan masyarakat rawan bencana tanah longsor di Desa Wukirsari. Penelitian ini penting dilakukan guna mengetahui urgensi dan peran pemerintah dalam memutuskan sebuah kebijakan relokasi, khususnya dalam kebijakan relokasi permukiman pra-bencana di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mitigasi bencana tanah longsor dan tanah bergerak di Desa Wukirsari dilakukan melalui tiga tahap, yaitu analisis/ kajian ancaman bencana, perencanaan mitigasi bencana, dan penentuan langkah mitigasi bencana yang tepat. Resettlement disaster merupakan langkah mitigasi yang dipilih dalam mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada di area rawan longsor. Kebijakan relokasi dipilih sebagai tindakan nyata yang dilakukan setelah alternatif mitigasi sebelumnya tidak dapat mengurangi risiko bencana longsor secara efektif. Meskipun demikian, perlu adanya pertimbangan dan evaluasi lebih lanjut agar celah-celah yang muncul dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaaan relokasi ini tidak menimbulkan permasalahan baru.

Full Text:

PDF

References


Bawole, P. (2015). Program Relokasi Permukiman Berbasis Masyarakat untuk

Korban Bencana Alam Letusan Gunung Merapi Tahun 2010 (Community Based

Resettlement Program for the Victims of Natural Disaster of Merapi Volcano

Eruption 2010). Tesa Arsitektur, 13(2), 114-127.

Coburn, A. W., Spence, R. J., & Pomonis, A. (1991). Vulnerability and Risk

Assessment. UNDP/UNDRO DisasterManagement Training Modul, 48.

Correa, E., Ramírez, F., & Sanahuja, H. (2011). Populations at Risk of Disaster. World

Bank Populations at Risk of Disaster A Resettlement Guide,157.

Creighton, J. L. (2005). The Public Participation Handbook: Making Better Decisions

Through Citizen Involvement. San Francisco: Jossey Bass

Cresswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatifdan Desain Riset: Memilih Diantara

Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Draper, J., & McKinnon, C. (2019). The Ethics of Climate‐Induced Community

Displacement and Resettlement. Wiley Interdisciplinary Reviews: Climate Change,

(3), 519.

Dwiatno, A., Triadmadja, R., & Darmanto, D. (2008). Kajian Focus Group Discussion

(FGD) dalam Mitigasi BencanaTsunami di Desa Poncosari. In Civil Engineering

Forum Teknik Sipil (Vol.18, No. 2, pp. 859-868).

Fadhli, A. (2019). Mitigasi Bencana. Yogyakarta: Gava Media.

Fitrianti, N. A., & Fadhilah, N. L. (2018). Relokasi Permukiman Warga Bantaran

Sungai Ciliwung di Provinsi Jakarta. Lentera Hukum, 5(2), 277-289.

Iuchi, K. (2014). Planning Resettlement AfterDisasters. Journal of the American

Planning Association, 80(4), 413-425.

Juhaina, J., Fasya, T. K., & Kamil, A. I. (2019). Problematika Di Balik Proses Relokasi

Korban Bencana Di Siti Ambia. Aceh Anthropological Journal, 3(1), 86-101.

Kalandoro, A. S. Z. (2018). Analisis Spasial Sebaran Rawan Longsor di Kabupaten

Bandung. Institut Pertanian Bogor.

McBean, G. A. (2012). Integrating Disaster Risk Reduction Towards Sustainable

Development. Current Opinion in Environmental Sustainability, 4(1), 122-127.

Naryanto, H. S., & Zahro, Q. (2020). Penilaian Risiko Bencana Longsor di Wilayah

Kabupaten Serang. Majalah Geografi Indonesia, 34(1), 1-10.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Harfa Creative

Nur Rohman, H., Pangestu, F. B., & Munandar, (2022). Indonesia Analisis SIG

Berdasarkan Data Geologi dan Geospasial sebagai Inovasi Mitigasi Tanah Longsor

Studi Kasus Daerah Wukirsari Imogiri: Indonesia. Jurnal Studi Inovasi, 2(2), 17-23.

Oliver‐Smith, A. (1991). Successes and Failures in Post‐Disaster Resettlement.

Disasters, 15(1),12-23.

Oliver-Smith, A., & de Sherbinin, A. (2014). Resettlement in The Twenty-First

Century. Forced Migration Review, 45.

Rahman, A. Z. (2015). Kajian Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kabupaten

Banjarnegara. Gema Publica: Jurnal Manajemen dan Kebijakan Publik, 1(1), 1-14.

Twigg, J. (2001). Physician Heal Thyself?: The Politics of Disaster Mitigation.

Benfield Greig Hazard Research Center.

Zulfa, V. A., Widyasamratri, H., & Kautsary, J. (2022). Mitigasi Bencana

Berdasarkan Tingkat Risiko Bencana Tanah Longsor. Jurnal Kajian Ruang, 2(2),

-169.

Daellenbach, Hans G., McNickle, Donald C., Management science, Decision making

through systems thinking, Palgrave Macmilan, 2005.

Amelia, Septiningrum L, dan Rumanti AA., Perancangan Alat Ukur Potensi Wisata

Budaya Pada Kabupaten Rembang Menggunakan Metode SECI dan AHP, Jurnal

Metris, Volume 23, Number 01, 2022, pp. 28-34.

Wiratmadja, Iwan, Govindaraju, R., Athari, N. The Development of Mobile Internet

Technology Acceptance Model, 2012 IEEE 6th International Conference on

Management of Innovation & Technology, Bali, Indonesia, Juni, 2012, pp. 384 – 388.

Fajri H, Yuanjaya P, Community Engagement in a Social Movement: A Case of

Geothermal Energy Development in Gunung Talang–Bukit Kili area, IOP

Conference Series: Earth and Environmental Science 448, Volume 448, 2020, pp.

– 478.

Septiningrum L, Budiantara IN., Estimator Matrik Variance Covariance Spline

Covariance Spline Truncated Pada Regresi Nonparametrik Birespon (Studi Kasus:

IPM dan IPG Provinsi di Pulau Jawa), Tesis, Program Magister Statistika, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember, 2020. http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/,

diakses Oktober 2020




DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v8i3.21197

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




SUPPORTED BY:

 

 

INDEX BY:

on Progress