PERANAN RADIO DALAM MENGGERAKKAN PERJUANGAN DI DAERAH YOGYA KART A TAHUN 1934 - 1945

Fiqih Rizqiyyatul Maula

Abstract


Perkembangan radio di Hindia Belanda dimulai sejak awal 1900-an yaitu ketika masa penjajahan  Belanda. Orang-orang Belanda membawa radio untuk kebutuhan komunikasi dengan negara mereka di Belanda. Kemudian banyak muncul komunitas radio di daerah-daerah pada tahun 1925, dimulai dari Batavia membentuk  Batavia  Radio  Vereniging  atau  biasa  disebut  BRV  lalu  dilanjut dengan daerah-daerah lain termasuk di Yogyakarta. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui kondisi sosial, politik, dan ekonomi kota Yogyakarta dan peranan radio  di  Yogyakata  pada  tahun  1934-1945,  yaitu  pada  masa  pemerintahan Belanda, Jepang sampai awal kemerdekaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yogyakarta sebagai salah satu kota besar di Hindia Belanda membuat perkembangan pendidikan, organisasi, ekonomi sangat cepat. Begitupun dengan radio di Yogyakarta, tidak terlepas dari banyaknya orang-orang Belanda dan China yang tinggal di Yogyakarta mereka turut membantu pembentukan radio di Yogyakarta. Diawali dengan pembentukan radio MAVRO pada zaman Belanda, hadirnya MAVRO menjadi hiburan dan sebagai  tonggak  kesenian  bagi  masyarakat.  Kemudian  pada  zaman  Jepang berganti dengan radio Hoso  Kyoku Yogyakarta. Pemerintahan Jepang menjadikan radio sebagai alat propaganda agar masyarakat Yogyakarta ikut membantu tentara Jepang. Kejayaan radio Hoso Kyoku Yogyakarta tidak berlangsung lama, bersamaan dengan kekalahan Jepang atas Sekutu dan dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, semua lembaga yang didirikan Jepang dibubarkan termasuk radio Hoso Kyoku Yogyakarta. Pembubaran tersebut dimanfaatkan para tokoh tokoh radio untuk membentuk radio asli Indonesia yakni Radio Republik Indonesia.

 

Kata Kunci: Perjuangan, Radio, Yogyakarta.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.