Nasionalisasi dan Dinamika Bank Tabungan Negara Tahun 1950-1968
Abstract
ABSTRAK
Bank Tabungan Negara pertama kali didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1898 dengan nama Postspaarbank. Tujuan awal didirikannya adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia agar terbiasa menabung, selain itu Postspaarbank juga memfokuskan usahanya pada pengumpulan dana dalam bentuk tabungan. Pada masa pemerintahan Jepang, Postspaarbank diubah namanya menjadi Tyokin Kyoku namun bank ini kemudian mengalami kemunduran. Pemerintah Indonesia mengeluarkan UUDr tahun 1950 yang menyatakan bahwa Postspaarbank diambil alih kekuasaannya sebagai bank milik pemerintah dengan nama Bank Tabungan Pos. Selama tahun 1950-1968 Bank Tabungan Negara mengalami dinamika dalam perkembangannya. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui awal mula munculnya Bank Tabungan Negara, proses nasionalisasi dan dinamika Bank Tabungan Negara tahun 1950-1968, serta reorganisasi yang terjadi pada Bank Tabungan Negara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Tabungan Negara selama tahun 1950-1968 beberapa kali berganti nama dan berubah fungsi. Pada tahun 1950, Postspaarbank resmi dinasionalisasi dengan nama Bank Tabungan Pos di bawah pengawasan Kementrian Perhubungan. Pada tahun 1964, pemerintah mengganti nama Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara dan menempatkan BTN dibawah pengawasan Menteri Urusan Bank Sentral. Pada tahun 1965, BTN diintegrasi ke dalam Bank Sentral dengan nama Bank Negara Indonesia Unit V, hal ini dilakukan sehubungan dengan usulan pendirian Bank Tunggal. Pada tahun 1968, sistem Bank Tunggal dihapuskan dan BTN kembali menjadi bank tabungan yang bersifat mandiri. Selama tahun 1950-1968 Bank Tabungan Negara mengalami peningkatan saldo dan juga nasabah. BTN juga banyak memberi pinjaman pada daerah- daerah otonom untuk pembangunan sarana penunjang kegiatan perekonomian.
Refbacks
- There are currently no refbacks.