DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN JALUR KERETA API KUTOARJO-PURWOREJO TAHUN 1887-1900

Handi Lukman

Abstract


Kereta api merupakan alat transportasi massal baik untuk mengakut barang
maupun penumpang. Kereta api dapat mengangkut banyak muatan dalam sekali
perjalanan, oleh karena itu pada masa tanam paksa (cultuurstelsel) di Hindia Belanda alat
transportasi ini sangat dibutuhkan. Meskipun tanam paksa berakhir pada 1870, namun
kereta api justru mengalami perkembangan, tidak hanya difungsikan sebagai kepentingan
ekonomi saja, tetapi juga sebagai alat untuk memperlancar mobilitas militer di Jawa.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui transportasi yang digunakan sebelum adanya
kereta api di Purworejo. Selain itu untuk mengetahui perkembangan dan dampak dari
dibangunnya jalur kereta api Kutoarjo-Purworejo. Sebelum adanya kereta api di
Purworejo, masyarakat dalam hal pengangkutan barang maupun penumpang
menggunakan alat transportasi tradisional. Masuknya kereta api di Purworejo
dilatarbelakangi oleh Pemerintah Hindia Belanda yang menginginkan kota-kota militer di
pesisir selatan Pulau Jawa, termasuk Purworejo dapat terhubung dengan jaringan kereta
api. Pembangunan jalur yang dilaksanakan oleh Pemerintah Hindia Belanda tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan pihak Belanda, namun juga bagi masyarakat pribumi.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.