DINAMIKA INDUSTRI BATIK DI KOTA YOGYAKARTA 1901 – 1942

Kurniyati Kurniyati

Abstract


Memasuki abad ke-20 Kota Yogyakarta telah menjadi kota modern dengan kemajemukannya. Kemajemukan ini yang mempengaruhi segi kehidupan masyarakatnya salah satunya dalam hal berbusana. Batik menjadi salah satu pakaian yang umum digunakan oleh masyarakat dan telah tumbuh menjadi industri. Keberadaan industri batik di Kota Yogyakarta masa penjajahan Belanda ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi industri batik dan dampak dari adanya industri batik. Hasil penelitian menunjukkan industri batik di kota istana ini memberikan dampak dibeberapa bidang, di antaranya bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Adanya perusahaan batik di kota mampu memberikan lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian, serta memberikan kesejahteraan bagi tenaga kerjanya. Inovasi pada batik juga muncul seiring berkecimpungnya masyarakat asing (Tionghoa dan Belanda) dalam industri batik. Keraton Yogyakarta sebagai pusat kesenian membatik mengeluarkan peraturan tentang batik yang tidak boleh dipakai sembarang orang (batik larangan), sebagai upaya agar beberapa motif tidak dikonsumsi umum.

 

Kata Kunci: dinamika, industri batik, Kota Yogyakarta.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.