PERAN SWK 106 ARJUNA DALAM MEPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI SURAKARTA 1948-1950
Abstract
Surakarta pada masa Perang Kemerdekaan II mempunyai peran penting dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pasukan SWK 106 Arjuna
pimpinan Mayor Achmadi yang bertanggungjawab atas keamanan kota dalam radius
lima belas kilometer, memegang peranan penting dalam upaya tersebut. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Pasukan SWK 106
Arjuna, mengetahui peran dan strategi yang dilakukan dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan di Surakarta dan menjelaskan akhir dari perjuangan SWK 106 Arjuna
melawan Belanda Agresi Militer Belanda II serta menjelaskan proses pengembalian
kedaulatan Republik Indonesia dari Belanda.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama,
heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data dan sumber sejarah yang relevan.
Kedua, kritik sumber yang merupakan tahap pengkajian otentisitas dan kredibilitas
sumber-sumber yang telah diperoleh dari segi fisik dan isi sumber. Ketiga, intepretasi
yaitu dengan mencari keterkaitan hubungan fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh
sehingga lebih bermakna. Keempat, historiografi yaitu penyampaian sintesis dalam
bentuk tulisan karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan, pasukan SWK 106 Arjuna terbentuk karena
adanya strategi militer TNI yaitu sistem wehrkreise yang sebagian besar anggotanya
adalah pasukan Tentara Pelajar Solo (TP) di bawah pimpinan Mayor Achmadi. Peran
dalam mempertahankan kemerdekaan terwujud dalam strategi perang gerilya yang
diterapkan dalam setiap rayon dan untuk mendukung kekuatan diplomasi Republik
Indonesia mengadakan Serangan Umum Empat Hari Surakarta. Serangan tersebut
berhasil memukul mundur pasukan Belanda yang berkedudukan di wilayah
Surakarta. Peristiwa ini membuktikan kepada dunia internasional bahwa Republik
Indonesia masih ada dan menguatkan posisi tawar dalam diplomasi Republik Indonesia
di PBB.
Kata Kunci: SWK 106 Arjuna, Kemerdekaan, Surakarta.
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pasukan SWK 106 Arjuna
pimpinan Mayor Achmadi yang bertanggungjawab atas keamanan kota dalam radius
lima belas kilometer, memegang peranan penting dalam upaya tersebut. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Pasukan SWK 106
Arjuna, mengetahui peran dan strategi yang dilakukan dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan di Surakarta dan menjelaskan akhir dari perjuangan SWK 106 Arjuna
melawan Belanda Agresi Militer Belanda II serta menjelaskan proses pengembalian
kedaulatan Republik Indonesia dari Belanda.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama,
heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data dan sumber sejarah yang relevan.
Kedua, kritik sumber yang merupakan tahap pengkajian otentisitas dan kredibilitas
sumber-sumber yang telah diperoleh dari segi fisik dan isi sumber. Ketiga, intepretasi
yaitu dengan mencari keterkaitan hubungan fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh
sehingga lebih bermakna. Keempat, historiografi yaitu penyampaian sintesis dalam
bentuk tulisan karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan, pasukan SWK 106 Arjuna terbentuk karena
adanya strategi militer TNI yaitu sistem wehrkreise yang sebagian besar anggotanya
adalah pasukan Tentara Pelajar Solo (TP) di bawah pimpinan Mayor Achmadi. Peran
dalam mempertahankan kemerdekaan terwujud dalam strategi perang gerilya yang
diterapkan dalam setiap rayon dan untuk mendukung kekuatan diplomasi Republik
Indonesia mengadakan Serangan Umum Empat Hari Surakarta. Serangan tersebut
berhasil memukul mundur pasukan Belanda yang berkedudukan di wilayah
Surakarta. Peristiwa ini membuktikan kepada dunia internasional bahwa Republik
Indonesia masih ada dan menguatkan posisi tawar dalam diplomasi Republik Indonesia
di PBB.
Kata Kunci: SWK 106 Arjuna, Kemerdekaan, Surakarta.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.