Ativitas Ekonomi Etnis Tionghoa di Palembang Tahun 1930-1942
Abstract
Palembang memiliki letak wilayah yang sangat strategis sebagai tujuan
perdagangan di Nusantara. Pada abad ke-16 sampai abad ke-20, terjadi arus migrasi
orang Tionghoa dari negara Cina sampai ke wilayah Nusantara. Kota Palembang,
menjadi salah satu tujuan migrasi orang Tionghoa di Nusantara. Akibat migrasi
tersebut, banyak orang Tionghoa yang memilih untuk tinggal dan menetap di
Palembang. Mayoritas dari etnis Tionghoa di Palembang berperan sebagai pedagang
perantara. Selama periode 1930-1942, etnis Tionghoa memiliki peran penting dalam
sektor perekonomian kota Palembang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk
mengetahui aktivitas ekonomi etnis Tionghoa selama periode 1930-1942. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh etnis
Tionghoa di Palembang selama tahun1930-1942. Aktivitas ekonomi yang dijalankan
etnis ini adalah bidang perdagangan perantara, Mindring dan praktek memberikan
pinjaman uang (renten) serta bidang industri pengolahan karet. Etnis Tionghoa menjadi
pedagang perantara untuk komoditas kopi dan karet. Praktek Mindring dan peminjaman
uang dijalankan oleh pedagang Tionghoa untuk masyarakat pribumi di kawasan
pedesaan. Peran lain yang dijalankan adalah bidang industri pengolahan karet. Terdapat
dua perusahaan besar pengolahan karet milik etnis Tionghoa yaitu Kian Gwan dan
NV Hok Tok. Aktivitas ekonomi etnis Tionghoa juga berdampak terhadap pihak
kolonial, masyarakat pribumi dan sesama etnis Tionghoa yaitu kaum Totok dan
Peranakan. Salah satu wujud dari dampak tersebut adalah berlakunya kebijakan
Wijkenstelsel dan Passenstelsel. Kedua kebijakan ini dibuat sebagai upaya untuk
mengawasi pergerakan dan perkembangan etnis Tionghoa di kota Palembang.
Kata Kunci: Aktivitas Ekonomi, Tionghoa, Palembang
perdagangan di Nusantara. Pada abad ke-16 sampai abad ke-20, terjadi arus migrasi
orang Tionghoa dari negara Cina sampai ke wilayah Nusantara. Kota Palembang,
menjadi salah satu tujuan migrasi orang Tionghoa di Nusantara. Akibat migrasi
tersebut, banyak orang Tionghoa yang memilih untuk tinggal dan menetap di
Palembang. Mayoritas dari etnis Tionghoa di Palembang berperan sebagai pedagang
perantara. Selama periode 1930-1942, etnis Tionghoa memiliki peran penting dalam
sektor perekonomian kota Palembang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk
mengetahui aktivitas ekonomi etnis Tionghoa selama periode 1930-1942. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh etnis
Tionghoa di Palembang selama tahun1930-1942. Aktivitas ekonomi yang dijalankan
etnis ini adalah bidang perdagangan perantara, Mindring dan praktek memberikan
pinjaman uang (renten) serta bidang industri pengolahan karet. Etnis Tionghoa menjadi
pedagang perantara untuk komoditas kopi dan karet. Praktek Mindring dan peminjaman
uang dijalankan oleh pedagang Tionghoa untuk masyarakat pribumi di kawasan
pedesaan. Peran lain yang dijalankan adalah bidang industri pengolahan karet. Terdapat
dua perusahaan besar pengolahan karet milik etnis Tionghoa yaitu Kian Gwan dan
NV Hok Tok. Aktivitas ekonomi etnis Tionghoa juga berdampak terhadap pihak
kolonial, masyarakat pribumi dan sesama etnis Tionghoa yaitu kaum Totok dan
Peranakan. Salah satu wujud dari dampak tersebut adalah berlakunya kebijakan
Wijkenstelsel dan Passenstelsel. Kedua kebijakan ini dibuat sebagai upaya untuk
mengawasi pergerakan dan perkembangan etnis Tionghoa di kota Palembang.
Kata Kunci: Aktivitas Ekonomi, Tionghoa, Palembang
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.