KONGRES WANITA INDONESIA KE-XII DAN PENGARUHNYA TERHADAP GERAKAN WANITA DI INDONESIA TAHUN 1961-1964
Abstract
Dalam Kongres Wanita Indonesia ditunjukkan bahwa pada kongres Kowani
ke-XII secara signifikan menghasilkan keberpihakan terhadap pemerintah dalam
masa Demokrasi Terpimpin. Pengaruh kuat muncul dari amanat yang disampaikan
oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan kongres. Salah satu amanat yang mendorong
adanya perubahan yakni gerakan wanita diwajibkan mendukung setiap kebijakan
pemerintah. Maka timbullah upaya Kowani membentuk organisasi- organisasi
fungsional dengan tetap menjaga sifat kewanitaan. Organisasi tersebut menjalankan
fungsinya sebatas program kerja, dan semakin beralih ke ranah praksis. Sementara di
sisi lain, persoalan yang bersifat memperjuangkan hak wanita, seperti poligami, upaya
memberantas buta huruf kaum wanita di wilayah pelosok, pendampingan kaum buruh
wanita, makin dikesampingkan karena rencana politik pemerintah. Semua persoalan
tersebut tidak lepas dari sistem politik yang berlaku di Indonesia, sehingga pola gerakan
wanita mendapat pengaruh besar juga dari pergolakan yang berlangsung ketika itu.
Perdebatan pun tidak luput dalam Kowani, yakni antara Perwari dan Gerwani.
Dampaknya terasa dalam kongres, yang mana arah tujuan mereka terpecah dengan
saling mengumpulkan kekuatan di masing- masing golongan.
Kata Kunci: Kongres Wanita Indonesia, Kongres ke-XII, Gerakan Wanita.
ke-XII secara signifikan menghasilkan keberpihakan terhadap pemerintah dalam
masa Demokrasi Terpimpin. Pengaruh kuat muncul dari amanat yang disampaikan
oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan kongres. Salah satu amanat yang mendorong
adanya perubahan yakni gerakan wanita diwajibkan mendukung setiap kebijakan
pemerintah. Maka timbullah upaya Kowani membentuk organisasi- organisasi
fungsional dengan tetap menjaga sifat kewanitaan. Organisasi tersebut menjalankan
fungsinya sebatas program kerja, dan semakin beralih ke ranah praksis. Sementara di
sisi lain, persoalan yang bersifat memperjuangkan hak wanita, seperti poligami, upaya
memberantas buta huruf kaum wanita di wilayah pelosok, pendampingan kaum buruh
wanita, makin dikesampingkan karena rencana politik pemerintah. Semua persoalan
tersebut tidak lepas dari sistem politik yang berlaku di Indonesia, sehingga pola gerakan
wanita mendapat pengaruh besar juga dari pergolakan yang berlangsung ketika itu.
Perdebatan pun tidak luput dalam Kowani, yakni antara Perwari dan Gerwani.
Dampaknya terasa dalam kongres, yang mana arah tujuan mereka terpecah dengan
saling mengumpulkan kekuatan di masing- masing golongan.
Kata Kunci: Kongres Wanita Indonesia, Kongres ke-XII, Gerakan Wanita.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.