NASIONALISME TIONGHOA DAN PERANANNYA DALAM PERANG KEMERDEKAAN INDONESIA DI YOGYAKARTA 1945-1949

Arum Kusuma Wardani,

Abstract


ABSTRAK
Oleh:
Arum Kusuma Wardani
NIM: 06407141021
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejak kapan bangkitnya nasionalisme Tionghoa di Indonesia, seperti apa eksistensi Tionghoa di Yogyakarta, bagaimana nasionalisme Tionghoa di Yogyakarta dan apa peranannya dalam perang kemerdekaan 1945-1949, serta bagaimana dampak perang kemerdekaan terhadap kehidupan Tionghoa di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis, yaitu: 1) heuristik (kegiatan menghimpun dan mengumpulkan jejak-jejak masa lampau); 2) kritik sumber; 3) interpretasi (penafsiran); 4) historiografi (penulisan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga macam orientasi nasionalisme etnis Tionghoa di Indonesia, yaitu: 1) nasionalisme yang berorientasi pada Tiongkok; 2) kelompok intelektual berpendidikan Belanda yang berorientasi kepada pemerintah Hindia Belanda; 3) golongan nasionalis etnis Tionghoa yang berorientasi pada Indonesia. Orang Tionghoa totok kebanyakan masih berorientasi ke Cina dan kurang berorientasi ke Indonesia, sedangkan orang Tionghoa peranakan pada umumnya berorientasi ke Indonesia. Golongan nasionalis etnis Tionghoa yang pro-Indonesia antara lain diwakili oleh Liem Koen Hian dan Ko Kwat Tiong. Kedua orang tersebut dan kalangan peranakan lainnya yang pro-Indonesia, tahun 1932 mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Pada perang kemerdekaan 1945-1949, orang-orang Tionghoa yang memiliki nasionalisme terhadap Indonesia ikut berperan dalam membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara menjadi pejuang, gerilyawan, mendirikan dapur umum, memberi pasokan logistik, memberikan sumbangan dana, dan menjadikan rumah mereka sebagai markas-markas para gerilyawan.


Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.