PENGARUH KRISIS MALAISE TERHADAP PABRIK GULA GONDANG WINANGUN TAHUN 1929-1940
Abstract
Abstrak
Sejak masa tanam paksa sektor perkebunan menjadi bidang yang mendapat perhatian besar dari pemerintah kolonial Belanda karena dianggap sangat menguntungkan. Sejak saat itu sistem ekonomi di Hindia Belanda mulai beralih ke sistem ekonomi modern yang berorientasi pada ekspor. Salah satu komoditi ekspor unggulan pada waktu itu adalah gula. Produksi gula semakin besar jumlahnya dari tahun ke tahun hingga puncaknya pada tahun 1929. Pada akhir tahun 1929 krisis ekonomi mulai melanda dunia sering disebut dengan krisis malaise. Salah satu bidang yang terkena dampak parah akibat krisis tersebut adalah sektor industry gula. Beberapa pabrik gula terpaksa berhenti berproduksi bahkan ditutup. Salah satu pabrik gula yang tergoncang akibat krisis tersebut adalah PG Gondang Winangun. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh krisis malaise terhadap PG Gondang Winangun tahun 1929-1940. Krisis malaise telah membuat PG Gondang Winangun harus berhenti berproduksi dari tahun 1930 sampai tahun 1935. Pabrik ini berhenti berproduksi selama enam tahun dan berpengaruh besar terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan pabrik gula ini seperti dalam bidang produksi gula, perkebunan, keuangan, tenaga kerja dan pemasaran.
Refbacks
- There are currently no refbacks.