PENGARUH PABRIK GULA PAKIS TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KAWEDANAN TAYU TAHUN 1894-1930
Abstract
Abstrak
Pabrik gula merupakan salah satu industri yang sudah lama dikembangkan oleh pemerintah Kolonial Belanda. Pada masa dibukanya sistem liberal keberadaan pabrik gula semakin berkembang pesat, salah satunya adalah Pabrik Gula Pakis yang ada di Kawedanan Tayu. Pabrik Gula ini awalnya merupakan milik seorang warga berkebangsaan Eropa, namun pada perkembangan berikutnya mengalami kemerosotan dan diambil alih oleh seorang pengusaha Cina bernama Oei Tiong Ham. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pabrik Gula Pakis terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kawedanan Tayu tahun 1894-1930. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan Pabrik Gula Pakis selama kurun waktu 36 tahun, yaitu dari 1894-1930 mengalami perluasan areal perkebunan tebu dan produksi gula yang mengalami pasang surut. Peningkatan produksi gula tertinggi terjadi pada 1912 yaitu sebesar 194.290 pikul, dengan luas perkebunan tebu sebesar 1.331 bau. Sepanjang perkembangan PG. Pakis juga meningkatkan kualitas produksi gula, yang awalnya gula merah, kemudian gula putih murni dan dikembangkan lagi menjadi gula putih kualitas unggul. Kemajuan PG. Pakis di Kawedanan Tayu juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi, diantaranya munculnya sistem ekonomi uang yang semakin banyak beredar di masyarakat dan terjadinya mobilitas kaum buruh baik yang berasal dari sekitar pabrik gula maupun yang berasal dari wilayah lain. Selain itu, pabrik gula mempengaruhi sistem kepemilikan tanah. Pada awalnya penduduk berstatus memiliki tanah menjadi petani yang tidak memiliki tanah karena telah disewakan kepada pabrik gula dan mereka terpaksa untuk bekerja sebagai buruh pabrik maupun perkebunan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.