SEJARAH PERTUMBUHAN AWAL MUHAMMADIYAH DI KOTA SALATIGA TAHUN 1932-1998

Iwan Dwi Aprianto,

Abstract


Muhammadiyah terbentuk di Salatiga dalam rangka merespon kondisi sosial-politik umat
Islam akibat kebijakan pemerintah Hindia-Belanda yang menciptakan kelas sosial di dalam
masyarakat Jawa. Orang-orang kulit putih (khususnya Belanda) memiliki kedudukan paling tinggi,
kedudukan kedua ditempati oleh orang-orang Tionghoa, sedangkan masyarakat pribumi ada pada
kedudukan paling rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perkembangan awal
Muhammadiyah di Salatiga yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pembaru yang berkiprah saat itu di
Salatiga, hingga amal usaha yang dihasilkan sampai dengan tahun 1998. Adapun metode yang
digunanakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap, yaitu
heuristik, kritik sumber (verifikasi), interprestasi, dan historiografi. Berdasarkan kajian yang
dilakukan, Muhammadiyah terbentuk di Salatiga sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dengan
ditandai berdirinya sekolah HIS Muhammadiyah pada tahun 1932. Cikal bakal perkembangan
Muhammadiyah di Salatiga tersebut saat ini berubah namanya menjadi SD Muhammadiyah Plus
Salatiga. Proses pembentukan Muhammadiyah di Salatiga juga tidak terlepas dari tokoh-tokoh
pembaru yang berkiprah saat itu. Melalui merekalah sejarah Muhammadiyah di Salatiga terukir hingga
saat ini. Pendirian HIS Muhammadiyah menunjukkan besarnya usaha yang dikerjakan oleh para
generasi awal Muhammadiyah di Salatiga dalam bidang pendidikan. Pesatnya peningkatan amal usaha
Muhammadiyah dimulai pada tahun 1966 (awal orde baru) sampai dengan tahun 1998 (awal era
reformasi). Pada masa transisi ini, Muhammadiyah di Salatiga semakin menguatkan organisasinya
melalui berbagai amal usaha, khususnya bidang pendidikan.
Kata Kunci: Salatiga, Muhammadiyah, amal usaha.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.