SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BORO DI KECAMATAN KALIBAWANG KULON PROGO TAHUN 1930-1991
Abstract
Rumah Sakit di Desa Boro, Kecamatan Kalibawang dibaangun pada tahun 1930. Dengan
nama Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
Rumah Sakit Santo Yusup Boro beserta peranan dan dampaknya terhadap masyarakat di kawasan
Boro pada tahun 1930-1991. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis, terdiri dari empat
tahap, yaitu: Pertama, heuristik, yaitu menghimpun jejak-jejak masa lampau berupa sumber primer
maupun sumber sekunder yang dianggap relevan dengan penelitian. Kedua, kritik sumber (verifikasi),
yaitu tahap pengkajian sumber-sumber yang diperoleh, baik dari segi fisik maupun isi untuk menguji
otentitas dan kredibilitas sumber. Ketiga, interpretasi, yaitu tahap untuk mengangkat fakta-fakta yang
telah diperoleh dan mencari keterkaitan makna yang berhubungan, sehingga peristiwa sejarah
menjadi lebih jelas. Terakhir, historiografi, yaitu penyusunan penulisan secara sistematis dan
kronologis dengan fakta-fakta sejarah agar didapatkan cerita yang runtut dan mudah dipahami. Hasil
dari penilitian ini menunjukan bahwa sebelum adanya rumah sakit tingkat kesehatan masyarakat di
Desa Boro sangat rendah, masyarakat belum mengenal obat-obatan dan teknik pengobatan modern.
Sebagian besar masyarakat cenderung mengabaikan kondisi kebersihan diri dan lingkungan, mereka
jarang membersihkan tubuh dengan mandi. Dibangunnya Rumah Sakit memberikan dampak positif
bagi masyarakat Desa Boro, karena mereka dikenalkan dengan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Selain itu pembangunan Rumah Sakit juga memicu dibangunnya fasilitas lain yang juga berguna bagi
masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi dan pendidikan.
nama Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
Rumah Sakit Santo Yusup Boro beserta peranan dan dampaknya terhadap masyarakat di kawasan
Boro pada tahun 1930-1991. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis, terdiri dari empat
tahap, yaitu: Pertama, heuristik, yaitu menghimpun jejak-jejak masa lampau berupa sumber primer
maupun sumber sekunder yang dianggap relevan dengan penelitian. Kedua, kritik sumber (verifikasi),
yaitu tahap pengkajian sumber-sumber yang diperoleh, baik dari segi fisik maupun isi untuk menguji
otentitas dan kredibilitas sumber. Ketiga, interpretasi, yaitu tahap untuk mengangkat fakta-fakta yang
telah diperoleh dan mencari keterkaitan makna yang berhubungan, sehingga peristiwa sejarah
menjadi lebih jelas. Terakhir, historiografi, yaitu penyusunan penulisan secara sistematis dan
kronologis dengan fakta-fakta sejarah agar didapatkan cerita yang runtut dan mudah dipahami. Hasil
dari penilitian ini menunjukan bahwa sebelum adanya rumah sakit tingkat kesehatan masyarakat di
Desa Boro sangat rendah, masyarakat belum mengenal obat-obatan dan teknik pengobatan modern.
Sebagian besar masyarakat cenderung mengabaikan kondisi kebersihan diri dan lingkungan, mereka
jarang membersihkan tubuh dengan mandi. Dibangunnya Rumah Sakit memberikan dampak positif
bagi masyarakat Desa Boro, karena mereka dikenalkan dengan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Selain itu pembangunan Rumah Sakit juga memicu dibangunnya fasilitas lain yang juga berguna bagi
masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi dan pendidikan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.