KEBIJAKAN JEPANG DALAM SISTEM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DI PAKUALAMAN TAHUN 1942–1945
Abstract
Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan sangat digencarkan. Melalui pendidikan, Jepang
dapat menanamkan pemikirannya yaitu cita-cita kemakmuran lingkungan Asia Raya. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui kebijakan pendidikan dan pengajaran yang diterapkan oleh
Jepang di wilayah Pakualaman tahun 1942–1945. Pakualaman merupakan wilayah kooti yang dapat
mengatur sendiri wilayah kekuasaannya, namun tetap diawasi oleh pemerintahan Jepang khususnya
dalam hal pendidikan. Pada akhir tahun 1942 Jepang telah menerapkan kebijakannya di Pakualaman.
Sistem pendidikan diubah menjadi sistem pendidikan tunggal. Sekolah dengan sistem kolonial yang
berdasarkan lapisan sosial dihapuskan dan digantikan dengan sistem pendidikan yang diterapkan oleh
Jepang. Kebijakan tersebut membuka lebar kesempatan masyarakat Pakualaman untuk mengikuti
kegiatan persekolahan. Upacara, latihan fisik, olahraga dan kerja bakti dimasukan dalam kurikulum
pendidikan. Kebijakan Jepang dalam bidang pendidikan tersebut berdampak pada kualitas pendidikan
di Pakualaman yang semakin menurun. Peran guru menjadi cukup dominan dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Guru menjadi penyebar doktrin Jepang di sekolah. Masalah kelangkaan guru di
Pakualaman menjadi masalah utama dalam bidang pengajaran. Kebijakan Jepang dalam bidang
pengajaran antara lain dengan membuka sekolah, pelatihan guru, dan kursus Bahasa Nippon. Guru
dinaikkan statusnya menjadi pegawai negeri, namun disisi lain kebijakan Jepang tersebut tetap
membawa dampak buruk bagi para guru
dapat menanamkan pemikirannya yaitu cita-cita kemakmuran lingkungan Asia Raya. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui kebijakan pendidikan dan pengajaran yang diterapkan oleh
Jepang di wilayah Pakualaman tahun 1942–1945. Pakualaman merupakan wilayah kooti yang dapat
mengatur sendiri wilayah kekuasaannya, namun tetap diawasi oleh pemerintahan Jepang khususnya
dalam hal pendidikan. Pada akhir tahun 1942 Jepang telah menerapkan kebijakannya di Pakualaman.
Sistem pendidikan diubah menjadi sistem pendidikan tunggal. Sekolah dengan sistem kolonial yang
berdasarkan lapisan sosial dihapuskan dan digantikan dengan sistem pendidikan yang diterapkan oleh
Jepang. Kebijakan tersebut membuka lebar kesempatan masyarakat Pakualaman untuk mengikuti
kegiatan persekolahan. Upacara, latihan fisik, olahraga dan kerja bakti dimasukan dalam kurikulum
pendidikan. Kebijakan Jepang dalam bidang pendidikan tersebut berdampak pada kualitas pendidikan
di Pakualaman yang semakin menurun. Peran guru menjadi cukup dominan dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Guru menjadi penyebar doktrin Jepang di sekolah. Masalah kelangkaan guru di
Pakualaman menjadi masalah utama dalam bidang pengajaran. Kebijakan Jepang dalam bidang
pengajaran antara lain dengan membuka sekolah, pelatihan guru, dan kursus Bahasa Nippon. Guru
dinaikkan statusnya menjadi pegawai negeri, namun disisi lain kebijakan Jepang tersebut tetap
membawa dampak buruk bagi para guru
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.