PERKEMBANGAN PELABUHAN TUBAN TAHUN 1870 - 1920

Dewi Widya Ningrum,

Abstract


Keberadaan pelabuhan sangatlah penting bagi perkembangan sebuah peradaban, salah satunya Pelabuhan Tuban. Berlakunya politik liberal pada masa Hindia-Belanda tahun 1870, mulai dilakukan pembangunan pada beberapa sarana di pelabuhan. Namun, untuk Pelabuhan Tuban hanya lebih diaktifkan kembali fungsinya. Keadaan tersebut memberikan dampak terhadap masyarakat disekitar Pelabuhan Tuban. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tentang perkembangan Pelabuhan Tuban, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, serta dampak sosial dan ekonominya bagi masyarakat Tuban dari tahun 1870 – 1920. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis diantaranya heuristik, kritik sumber atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pelabuhan Tuban mengalami puncak kejayaan masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Mengalami kemunduran mada Kerajaan Demak, dan masa VOC mulai digunakan kembali tetapi hanya dijadikan sebagai pelabuhan kecil untuk pengiriman barang dan juga bagi nelayan. Kemudian, Pelabuhan Tuban pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1870, berada di bawah Karesidenan Rembang. Pada masa tersebut, di wilayah Tuban sendiri ditempatkan seorang asisten residen, yang bekerjasama dengan bupati. Pelabuhan Tuban pada masa Hindia Belanda hanya dijadikan sebagai pelabuhan kecil. Tujuan dari pelabuhan kecil ini hanya mengangkut barang-barang atau komoditi yang dihasilkan di Tuban. Keberadaan Pelabuhan Tuban pada masa Hindia Belanda, tentunya memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Dampak sosial, yakni Pemerintah Hindia Belanda mengendalikan segala aspek kehidupan sosial masyarakat. Dampak ekonomi dari keberadaan Pelabuhan Tuban, menyebabkan beberapa masyarakat memiliki pekerjaan, seperti menjadi kuli atau pedagang.

 

Kata Kunci: Perkembangan, Pelabuhan Tuban, Tahun 1870 – 1920.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.