PENGARUH KOLONIAL TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT CIREBON TAHUN 1752-1830

Lisa Susanti,

Abstract


Cirebon merupakan kota yang dikenal sebagai kota pelabuhan dengan ekonomi yang maju pada zaman Kesultanan Cirebon. Keberhasilan perdagangan mampu membangkitkan kehidupan sosial ekonomi wilayah ini. Pemerintahan VOC menjadikan kondisi wilayah Cirebon tidak lagi sebagai kota pelabuhan yang murni. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kondisi kota Cirebon pada abad ke-18, perkembangan sosial ekonomi masyarakat Cirebon Tahun 1752-1830, dan dampak yang ditimbulkan atas keterlibatan Kolonial di Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.  Hasil penelitian menunjukan Selama periode tahun 1752-1830, di wilayah Cirebon terjadi perubahan kehidupan yang signifikan. Letak geografisnya yang berada di pesisir pantai menjadikan Cirebon sebagai kota pelabuhan yang berada dalam jalur sutra. Tahun 1752 VOC mengeluarkan peraturan tentang pergantian Sultan. Peran Sultan yang dulunya sebagai tolak ukur dalam pemerintahan Cirebon menjadi tergeser dan lebih berorientasi ke dalam untuk mengurusi budaya dan agama. Pada pemerintahan Hindia Belanda, Cirebon dijadikan sebagai ibukota Karesidenan. Kemudian pada masa Raffles, ia memberlakukan sistem sewa tanah, namun gagal. Kekuasaan kolonial ini memberi dampak untuk rakyat, seperti terjadi bencana kelaparan, penjualan diri, kriminalitas, wabah penyakit, dan pemberontakan.

 

Kata Kunci: Sosial ekonomi, Kesultanan Cirebon,  Dampaknya

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.