NASIONALISASI NV. SOLOSCHE ELECTRICITEIT MAATSSCHAPPIJ 1959 DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI SURAKARTA

Diah Ayu Ratna Saputri,

Abstract


Pasca kemerdekaan Indonesia, persoalan penguasaan aset perusahaan-perusahaan asing bekas Kolonial Belanda menjadi permasalahan yang berkepanjangan. Pada tahun 1950-an banyak bekas pegawai sipil kolonial yang masih dipertahankan untuk menempati posisi-posisi penting dalam pengelolaan perusahaan asing, tidak terkecuali pada perusahaan listrik. Sejalan dengan semakin tegangnya konflik Indonesia dan Belanda, muncul banyak reaksi mengenai nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan asing oleh Pemerintahan Indonesia terutama perusahaan listrik tahun 1959, dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tindakan nasionalisasi perusahaan asing pada tahun 1950an, terutama nasionalisasi perusahaan listrik tahun 1959 di Surakarta telah berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi. Di bidang ekonomi, meskipun terjadi kenaikan tarif listrik pada tahun 1960, disisi lain masyarakat dipermudah dalam pemasangan instalasi listrik, nasionalisasi menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat pribumi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Pasca nasionalisasi, ekonomi masyarakat Surakarta mengalami peningkatan seperti pada perindustrian batik yang didorong oleh kemudahan penguasaan bahan baku para produsen batik yang mayoritas penduduk pribumi. Pada  bidang sosial, terjadi perubahan status kepegawaian yang dialami oleh para pekerja pribumi, hal ini berdampak pada perubahan stratifikasi sosial yang tidak lagi berkiblat pada Kraton Kasunanan Surakarta atau Pura Mangkunegaran.

 

Kata Kunci: Batik, Nasionalisasi, dan Surakarta


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.