PERAN MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH DALAM PERJUANGAN POLITIK MUHAMMADIYAH TAHUN 1965-1985

Abstract

Penelitian ini diorientasikan untuk menganalisis posisi Majalah Suara Muhammadiyah dalam melaksanakan pembinaan dan menyuarakan perjuangan politik Muhammadiyah dan dampaknya terhadap organisasi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kecenderungan Muhammadiyah memainkan perannya dalam merespons kondisi politik sosial bangsa. Dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber, penelitian ini mencoba menjawab latar belakang berdiri dan perkembangan Majalah Suara Muhammadiyah, perjuangan politik Muhammadiyah dalam Majalah Suara Muhammadiyah 1965-1985, dan dampak  keterlibatan Muhammadiyah dalam politik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Majalah Suara Muhammadiyah lahir sebagai perwujudan kesadaran K. H. Ahmad Dahlan akan pentingnya dakwah melalui media pers (dakwah bil qalam). Majalah Suara Muhamadiyah memasuki fase baru dan kebangkitan sejalan dengan perjuangan politik Muhammadiyah yang tercermin dalam tiga peristiwa. Pertama (1965-1967), pengakuan Muhammadiyah sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang memiliki fungsi politik riil. Kedua (1968-1969), lahirnya Parmusi sebagai wadah politik umat Islam yang diprakarsai Muhammadiyah agar bisa lebih memantapkan tugas dakwah Islamiyah. Ketiga (1970-1985), lahirnya tiga rumusan Khittah perjuangan Muhammadiyah yaitu khittah Ponorogo, Ujung Pandang, dan Surabaya yang menegaskan posisi dan sikap Muhammadiyah untuk tidak berpihak kepada kepentingan politik praktis dan tidak memiliki keberpihakan terhadap semua partai politik. Keterlibatan Muhammadiyah dalam politik yang demikian ini, pada perkembangannya membawa dampak negatif baik pada konteks jangka pendek maupun jangka panjang. Pertama, mundurnya dakwah Muhammadiyah yang bersifat sosial kemasyarakatan dan keagamaan, khususnya dakwah Islamiyah. Kedua, muncul friksi-friksi keras di tubuh organisasi akibat pertentangan pendapat dan sikap politik, yang berakibat pada keretakan gerakan dan kepemimpinan. Ketiga, sikap netral Muhammadiyah dalam berpolitik.

Kata Kunci: Muhammadiyah, Politik, Majalah Suara Muhammadiyah