PENGARUH PT PERKEBUNAN TAMBI UNIT TANJUNGSARI TERHADAP SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DESA SEDAYU KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 1958-1996

Bagas Maulana Rizki,

Abstract


Perkebunan merupakan aspek yang penting dalam menunjang perekonomian di Indonesia pada masa kolonial dan berlangsung lebih dari satu abad. Awal munculnya perkebunan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari masa kolonialisme. Perkebunan teh di Kabupaten Wonosobo muncul karena adanya politik cultuurstelsel yang di berlakukan Pemerintah Kolonial Belanda tahun 1830. Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda perkebunan teh di Kabupaten Wonosobo mengalami perkembangan yang sangat pesat, sedangkan pada masa pendudukan Jepang perkebunan teh tersebut mengalami kemunduran karena digantinya tanaman teh dengan tanaman pangan sebagai penunjang kebutuhan perang tentara Jepang. Sejarah perkebunan teh di Kabupaten Wonosobo juga muncul akibat dari Resolusi 18 Oktober 1834 oleh Pemerintah Kolonial Belanda tentang pengusahaan teh di wilayah Wonosobo. Kabupaten Wonosobo dipilih karena mempunyai iklim dan suhu udara yang pas bagi tumbuhnya tanaman teh. Awal perkembangan perkebunan teh di Kabupaten Wonosobo Pemerintah Kolonial terus menerus mengalami kerugian akhirnya menyewakan perkebunan mereka kepada N. V Bagelen Thee & Kina Maatschappij. Setelah terjadi proses nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1954, pengelolaan industri diserahkan kepada PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) yang berdampak langsung pada terbukanya lapangan pekerjaan dan perbaikan infrastuksur Desa Sedayu.

 

Kata Kunci: PT Perkebunan Tambi, Wonosobo, Sosial-Ekonomi


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.