Transformasi standar kecantikan Indonesia melalui pemilihan Korean Brand Ambassador produk kecantikan lokal
Abstract
Studi ini bertujuan untuk memaparkan transformasi standar kecantikan di Indonesia dengan adanya penggunaan Korean brand ambassador pada iklan produk lokal. Objek observasi pada studi ini adalah iklan produk kecantikan lokal yaitu Scarlett dan Somethinc sebagai pengguna Korean brand ambassador pada iklan produk yang ditawarkan. Metode penelitian pada studi ini adalah deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam terkait fenomena pengaruh Korean wave terhadap standarisasi kecantikan melalui penggunaan Korean brand ambassador. Studi ini menggunakan pendekatan observasi non pastisipan dimana peneliti tidak terlibat langsung pada subjek penelitian yang diamati. Observasi dilakukan pada X,Youtube, dan Instagram sebagai media yang mewadahi pengamatan terutama. Penelitian juga mengkaji studi literatur sebelumnya sebagai data pendukung. Teori framing digunakan pada studi ini dengan tujuan untuk menganalisis peran media dalam proses pembentukan persepsi terkait standar kecantikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan Korean brand ambassador pada iklan Scarlett dan Somethinc secara tidak langsung dapat mengubah persepsi wanita Indonesia terkait standar kecantikan. Melalui framing media pada iklan yang menampilkan kulit putih selebriti Korea pada iklan dapat membuat wanita Indonesia berlomba -lomba memiliki kulit putih untuk menjadi cantik layaknya Korean brand ambassador pada iklan tersebut. Framing pada produk iklan kecantikan menonjolkan kecantikan Korean brand ambassador yang memiliki kulit putih ditambah dengan narasi untuk mewujudkan kulit putih impian secara tidak langsung mendefinisikan bahwa cantik adalah memiliki kulit yang putih. Penggunaan Korean brand ambassador ini juga dapat memicu masyarakat terutama wanita untuk mengubah warna kulit mereka akibat adanya hagemoni budaya terkait standarisasi kecantikan melalui penggunaan Korean brand ambassador tersebut.
Kata kunci: Korean brand ambassador, standar kencantikan, framing
Abstract
This study aims to explain the transformation of beauty standards in Indonesia with the use of Korean brand ambassadors in local product advertisements. The object of observation in this study is the advertisement of local beauty products, namely Scarlett and Somethinc as Korean brand ambassador users in the product advertisement offered. The research method in this study is qualitative descriptive with the aim of gaining an in-depth understanding of the phenomenon of the influence of the Korean wave on beauty standardization through the use of Korean brand ambassadors. This study uses a non-participant observation approach where the researcher is not directly involved in the observed research subject. Observations were made on X, Youtube, and Instagram as media that accommodated observations mainly. The study also examined previous literature studies as supporting data. Framing theory is used in this study with the aim of analyzing the role of media in the process of forming perceptions related to beauty standards. The results of the study show that the use of Korean brand ambassadors in Scarlett and Somethinc advertisements can indirectly change the perception of Indonesian women regarding beauty standards. Through media framing in ads that feature white Korean celebrities in the ads, it can make Indonesian women compete to have white skin to be beautiful like the Korean brand ambassadors in the ads. Framing beauty advertising products highlighting the beauty of Korean brand ambassadors who have white skin coupled with a narrative to realize dream white skin indirectly defines that beautiful is having white skin. The use of Korean brand ambassadors can also trigger people, especially women, to change their skin color due to cultural hagemony related to beauty standardization through the use of Korean brand ambassadors.
Keywords: Korean brand ambassador, fastening standards, framing
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v7i3.23073
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Felisia Ardine
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.