POLA KOMUNIKASI ORGANISASI TIM SIAGA DESA TLOGOLELE DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI

Hastyantio Herlambang, Ilmu Komunikasi UNY, Indonesia
Wuri Handayani, Ilmu Komunikasi UNY, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Komunikasi Tim Siaga Desa Desa Tlogolele dalam menghadapi ancaman bencana erupsi Gunung Merapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data didapatkan dari hasil wawancara dengan tiga informan menggunakan teknik purposive sampling. Validasi data dalam penelitian menggunakan metode triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles and Huberman yang meliputi, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan; 1) Tim Siaga Desa Tlogolele memiliki tingkatan organisasi vertikal dan horizontal. Anggota Tim Siaga Desa Tlogolele melakukan komunikasi melalui pertemuan rutin setiap satu bulan sekali. Selain pertemuan offline, Tim Siaga Desa Tlogolele juga memiliki media komunikasi berbasis online yaitu whatsapp. Tim Siaga Desa Tlogolele memiliki beberapa aliran komunikasi. Aliran komunikasi yang terdapat di Tim Siaga Desa Tlogolele yaitu aliran komunikasi ke bawah, ke atas, dan horizontal. Tim Siaga Desa Tlogolele memiliki pemimpin yang jelas dan antar anggota dapat mengirimkan dan menerima pesan, akan tetapi ketika terjadinya ancaman bencana erupsi, mereka menggunakan pola komunikasi bebas. sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa Tim Siaga Desa Tlogolele memiliki pola komunikasi Y dan Bintang.

Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Pola Komunikasi, Tim Siaga, Desa Tlogolele

 

Abstract

This study aimed is to determine the communication pattern of the Tlogolele Village Alert Team in facing the threat of the eruption of Mount Merapi. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Sources of data obtained from interviews with three informants using purposive sampling technique. The validity of the data in this study was tested by source’s triangulation. The data analysis technique used in this research is the 'Miles and Huberman' model which includes data reduction, data presentation and conclusion drawing method. The results showed that 1) The Tlogolele Village Alert Team had vertical and horizontal organizational levels. The members of the Tlogolele Village Alert Team communicate through routine meetings once a month. Apart from offline meetings, the Tlogolele Village Alert Team also has an online-based communication media, namely WhatsApp. The Tlogolele Village Alert Team has several streams of communication. The flow of communication in the Tlogolele Village Alert Team is the downward, upward, and horizontal communication flow. The Tlogolele Village Alert Team clearly defines leader and membership, members can send and receive messages regularly, but when a disaster threat occurs, they use a free communication pattern. Thus, it can be concluded that the Tlogolele Village Alert Team has a Y pattern and wheel (star) communication pattern.

Keywords: Organizational Communication, The patterns of communication, Tlogolele Villages alert team

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v4i2.18519

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Hastyantio Herlambang, Wuri Handayani

 

Creative Commons License

Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.

View My Stats