Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi dan kuasa di balik pemberitaan tindakan represif aparat terhadap warga penolak pembangunan NYIA di koran Kedaulatan Rakyat dan Harian Jogja. Objek penelitian ini adalah berita pada KR dan Harjo yang memuat konflik NYIA selama kurun waktu 25 November 2017 – 25 Januari 2018. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teknik analisis wacana kritis model Michel Foucault.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konstruksi KR pemberitaan tindakan represif aparat terhadap warga penolak NYIA memihak pada stakeholder, porsi pemberitaan terhadap stakeholder lebih dominan dan memberikan ruang sempit bagi warga penolak NYIA untuk menyuarakan apa yang dialami oleh mereka. Hal ini dikarenakan KR merupakan relasi kuasa yang dimiliki oleh penguasa saat ini. Jaringan kekuasaan tersebut menjadikan KR corong bagi penguasa termasuk memberitakan dan menyebarkan wacana milik penguasa. Sedangkan konstruksi pemberitaan tindakan represif aparat terhadap warga penolak pada koran Harjo condong terhadap warga penolak pembangunan NYIA jika dibandingkan dengan KR. Hal ini disebabkan Harjo sebagai media massa lokal baru dan alternatif yang tidak terikat dengan jaring-jaring kekuasaan. Selain itu Harjo memunculkan wacana alternatif selain wacana bentukan penguasa kepada khalayak.
Keywords
analisis wacana kritis, represif, koran, michel foucault, NYIA
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.