MEDIA ONLINE SEBAGAI PILAR KELIMA DEMOKRASI (ANALISIS WACANA PADA PETISI ONLINE TERPOPULER PERIODE JANUARI – DESEMBER 2017 DI CHANGE.ORG)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui makna media online Change.org sebagai pilar kelima demokrasi yang dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi; 2) konsep demokrasi yang diwacanakan dalam media online Change.org.  Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode analisis wacana model Teun A. van Dijk. Sedangkan objek penelitiannya adalah media online Change.org Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis teks, wawancara, dan studi pustaka. Teks yang dianalisis petisi berjudul “Selamatkan Beruang Kelaparan di Kebun Binatang Bandung” yang dibuat oleh Yayasan Scorpion Indonesia. Informan yang diwawancarai yaitu pengelola Change.org Indonesia, pembuat petisi, dan pengguna Change.org. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas. Hasil penelitian menunjukkan, penyaluran aspirasi melalui Change.org dapat dilakukan dengan pembuatan petisi, penandatanganan petisi, dan aspirasi yang disampaikan melalui kolom komentar. Petisi dibuat oleh masyarakat dengan target yang spesifik serta berisi tuntutan yang jelas. Pihak Change.org memfilter petisi yang sekiranya melanggar ketentuan. Setelah petisi dibuat, diperlukan mobilisasi khalayak dengan cara eskalasi melalui media lain maupun aksi offline karena Change.org tidak dapat bekerja sendiri. Cara ini dilakukan supaya banyak orang yang ikut berpartisipasi menandatangani petisi. Demokrasi yang terbentuk merupakan demokrasi partisan yang disampaikan melalui media digital. Melalui media ini masyarakat tidak perlu berpartisipasi secara fisik. Media digital juga lebih memungkinkan tindakan kolektif warga karena sifatnya yang mudah diakses siapapun dan kapanpun. Hal ini tidak dapat ditemui di media massa yang hanya mampu mendiseminasi informasi satu arah.

Kata kunci: Change.org Indonesia, demokrasi, analisis wacana, aspirasi