TINGKAT KESEGARAN JASMANI CALON PASKIBRAKA KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017
Abstract
Abstrak
Kesegaran jasmani merupakan komponen penting dalam menentukan
anggota paskibraka. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya tes
kesegaran jasmani pada calon paskibraka (capaska) Kabupaten Sleman yang sesuai
dengan kategori umur sampel. Pada tes sebelumnya digunakan tes untuk masuk
TNI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani
capaska Kabupaten Sleman tahun 2017 dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
(TKJI), sehingga capaska dapat mengetahui tingkat kesegaran jasmani yang
dimiliki. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei
dengan tes dan pengukuran. Populasi yang digunakan adalah seluruh capaska yang
berjumlah 100 siswa terdiri atas 50 putra dan 50 putri. Data tentang tingkat
kesegaran jasmani capaska Kabupaten Sleman diambil dengan pengukuran
menggunakan TKJI Puskesjasrek tahun 1999 untuk usia 16-19 tahun. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif
dengan persentase. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari jumlah 96 siswa
putra dan putri tingkat kesegaran jasmani siswa dengan kategori baik sekali (BS)
sebesar 0 %, kategori baik (B) sebesar 16,67 %, kategori sedang (S) sebesar 53,12
%, kategori kurang (K) sebesar 29,17 %, kurang sekali (KS) sebesar 2,04 %.
Kata Kunci: kesegaran jasmani, capaska
Abstract
Physical fitness is an important component in determining Paskibraka
members. This research is based on the absence of physical fitness test on
paskibraka candidates (capaska) of Sleman Regency in accordance with the
sample's age category. In the previous test, the TNI entrance test is used. The
purpose of this research is to find out the level of physical fitness of capaska of
Sleman Regency in 2017 using Indonesia Physical Fitness Test (TKJI), so that
capaska can find out their own level of physical fitness. This is a descriptive
research using a method of survey, including test and measurement. The population
used is 100 capaska, consists of 50 male and 50 female students. Data of physical
fitness level of capaska of Sleman Regency was taken using the measurement of
TKJI Puskesjasrek in 1999 for the age of 16-19 years. A quantitative descriptive
analysis with percentage is used in this research as a technique of data analysis. The
analysis result shows that from 96 male and female students, the student’s physical
fitness level with very good category (BS) was 0 %, good category (B) was 16.67
%, medium category (S) was 53,12 %, less category (K) was 29,17 %, and very less
category (KS) was 2,04 %.
Key word: physical fitness, capaska
Kesegaran jasmani merupakan komponen penting dalam menentukan
anggota paskibraka. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya tes
kesegaran jasmani pada calon paskibraka (capaska) Kabupaten Sleman yang sesuai
dengan kategori umur sampel. Pada tes sebelumnya digunakan tes untuk masuk
TNI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani
capaska Kabupaten Sleman tahun 2017 dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
(TKJI), sehingga capaska dapat mengetahui tingkat kesegaran jasmani yang
dimiliki. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei
dengan tes dan pengukuran. Populasi yang digunakan adalah seluruh capaska yang
berjumlah 100 siswa terdiri atas 50 putra dan 50 putri. Data tentang tingkat
kesegaran jasmani capaska Kabupaten Sleman diambil dengan pengukuran
menggunakan TKJI Puskesjasrek tahun 1999 untuk usia 16-19 tahun. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif
dengan persentase. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari jumlah 96 siswa
putra dan putri tingkat kesegaran jasmani siswa dengan kategori baik sekali (BS)
sebesar 0 %, kategori baik (B) sebesar 16,67 %, kategori sedang (S) sebesar 53,12
%, kategori kurang (K) sebesar 29,17 %, kurang sekali (KS) sebesar 2,04 %.
Kata Kunci: kesegaran jasmani, capaska
Abstract
Physical fitness is an important component in determining Paskibraka
members. This research is based on the absence of physical fitness test on
paskibraka candidates (capaska) of Sleman Regency in accordance with the
sample's age category. In the previous test, the TNI entrance test is used. The
purpose of this research is to find out the level of physical fitness of capaska of
Sleman Regency in 2017 using Indonesia Physical Fitness Test (TKJI), so that
capaska can find out their own level of physical fitness. This is a descriptive
research using a method of survey, including test and measurement. The population
used is 100 capaska, consists of 50 male and 50 female students. Data of physical
fitness level of capaska of Sleman Regency was taken using the measurement of
TKJI Puskesjasrek in 1999 for the age of 16-19 years. A quantitative descriptive
analysis with percentage is used in this research as a technique of data analysis. The
analysis result shows that from 96 male and female students, the student’s physical
fitness level with very good category (BS) was 0 %, good category (B) was 16.67
%, medium category (S) was 53,12 %, less category (K) was 29,17 %, and very less
category (KS) was 2,04 %.
Key word: physical fitness, capaska
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.