PENGARUH TERAPI LATIHAN “GEREGKUTARA” TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN FUNGSI PASCA CEDERA ANKLE PADA PEMAIN FUTSAL GPS
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh proses penanganan cedera yang berbeda-beda pada pemain yang
mengalami cedera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi latihan “geregkutara” terhadap
penurunan nyeri dan peningkatan fungsi pasca cedera ankle pada pemain futsal GPS. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen. Metode yang digunakan adalah one-group Pretest-Posttest. Subjek dalam penelitian ini
adalah pemain futsal GPS yang mengalami cedera ankle sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu
dengan purposive sampling. Data yang dikumpulkan adalah skala nyeri, ROM, skala fungsi baik sebelum maupun
sesudah perlakuan terapi latihan “geregkutara”. Paired samples t test digunakan untuk menganalisis data ROM,
dan uji Wilcoxon digunakan untuk data skala nyeri dan skala fungsI. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terapi
latihan “geregkutara” efektif dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam merunkan rasa nyeri pada saat istirahat
sebesar 0,133% dengan tingkat efektivitas sebesar 100%, saat digerakan mengalami penurunan skala nyeri sebesar
0,46 dengan tingkat efektivitas 87,5%, dan saat ditekan mengalami penurunan sebesar 0,60 dengan tingkat
efektivitas 81,82%. Pengaruh yang sangat signifikan berada pada gangguan ROM diperoleh hasil dorsofleksi
mengalami peningkatan sebesar 7,13 dengan tingkat efektivitas 29,31%, plantarfleksi mengalami peningkatan
sebesar 7,67 dengan tingkat efektivitas 26,81%, inversi mengalami peningkatan sebesar 1,13 dengan tingkat
efektivitas 3,62%, dan pada eversi mengalami peningkatan sebesar 7,067 dengan tingkat efektivitas 45,88%.
Setelah diberikan perlakuan terapi latihan terjadi peningkatan pada fungsi jalan dengan tingkat efektivitas sebesar
12,5%, lari dengan tingkat efektivitas sebesar 25%, naik tangga dengan tingkat efektivitas sebesar 25%, jinjit
dengan tingkat efektivitas sebesar 18,92%, loncat dengan tingkat efektivitas sebesar 18,18%, lompat dengan
tingkat efektivitas sebesar 21,21%.
Kata Kunci: Terapi Latihan, Cedera
Abstract
This research was motivated by different injury handling processes for players who were injured. This study
aimed to determine the effect of “geregkutara” therapy treatment on reducing pain and increasing function of
ankle injury in GPS futsal players. This research wae an experimental research. The method used one-group
pretes-posttest. Subjects in this were GPS futsal players who suffered an ankle injury of 15 people. The sampling
technique was purposive sampling. The data collected were pain scele, ROM, function scele both before and after
the “geregkutara” exercise therapy treatment. Paired samples t test was used to analyze ROM data, and the
wilcooxon test was used for pain scele data and function scele. The results of this study indicated that exercise
therapy “geregkutara” was effective and had a significant effect in tracing pain at rest of 0,133% with a
effectiveness level of 100% when moved experienced a decrease in pain scele of 0,46 with an effectiveness level of
87,5% an when it was pressed it decreased by 0,60 with the effectiveness level of 81,82%. A very significant
influenced on ROM interference obtained dorsoflexion result increased by 7,13 with an effective level of 29,31%,
plantarflection increased by 7,67 with an effectiveness level of 26,81%, inversion increased by 1,13 with the level
of effectiveness 3,62%, an in eversion it increased by 7,067 with an effective level of 45,88%. After being given an
exercise treatment therapy there was an increased in road function with a level of effectiveness of 12,5%, running
with a effectiveness level of 25%, climbing strairs with a effectiveness level of 25%, tiptoe with an effectiveness
level of 18,92%, jumping with the level of effectiveness amounting to 18,18%, jumping with an effectiveness level
of 21,21%.
Keywords: Exercise Therapy, Injury
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.