HUBUNGAN ANTARA VARIASI SPATIO-TEMPORAL PULAU PANAS DENGAN NILAI INDEKS VEGETASI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 OLI/TIRS DI KABUPATEN SLEMAN
Abstract
"> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Variasi spatio-temporal pulau panas di Kabupaten Sleman. (2) Variasi spatio-temporal nilai indeks vegetasi (NDVI) di Kabupaten Sleman. (3) Hubungan antara pulau panas dan nilai indeks vegetasi (NDVI) di Kabupaten Sleman. Desain penelitian ini adalah korelasional dan merupakan penelitian populasi yang dilakukan dengan pendekatan spasial dan temporal untuk menganalisis data secara keruangan pada tahun perekaman citra yang berbeda. Variabel dalam penelitian ini berupa suhu permukaan lahan dan kerapatan vegetasi. Populasi data penelitian ini adalah suhu permukaan lahan berdasarkan unit piksel hasil transformasi LST dan kerapatan vegetasi berdasarkan unit piksel hasil transformasi NDVI pada citra Landsat 8 OLI/ TIRS multitemporal tahun 2013 dan 2015 dalam cakupan wilayah Kabupaten Sleman. Ditentukan 51 sampel uji akurasi hasil penelitian berdasarkan rumus Fitzpatrick Lins untuk uji ketelitian hasil transformasi citra, dengan menggunakan teknik propotional
random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interpretasi citra, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam interpretasi citra berupa transformasi citra LST, NDVI, dan statistik spasial. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah komputer yang terinstalasi perangkat lunak ENVI 4.5 dan ILWIS 3.3 untuk pengolahan data penginderaan jauh, SPSS 3.3 untuk uji statistik, dan ArcGIS 10.1 untuk pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Variasi spatio-temporal pulau panas di Kabupaten Sleman teridentifikasi dalam pola clustered (mengelompok) dengan rasio tetangga terdekat senilai 0,433 pada tahun 2013 dan 0,157 pada tahun 2015. (2) Variasi
spatio-temporal nilai indeks vegetasi (NDVI) yang berada pada wilayah perkembangan pulau panas di Kabupaten Sleman adalah indeks vegetasi sangat rendah dengan rentang nilai 0 – 0,2 DN yang teridentifikasi dalam pola dispersed (tersebar merata) dengan rasio tetangga terdekat senilai 2,479 pada tahun 2013 dan 2,590 pada tahun 2015. (3) Hubungan antara suhu permukaan lahan hasil transformasi citra dengan nilai indeks vegetasi (NDVI) berdasarkan indeks Moran berada pada nilai korelasi -0,431 di tahun 2013 dan -0,546 di tahun 2015, atau menunjukkan hubungan negatif yang kuat di antara kedua variabel.
random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interpretasi citra, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam interpretasi citra berupa transformasi citra LST, NDVI, dan statistik spasial. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah komputer yang terinstalasi perangkat lunak ENVI 4.5 dan ILWIS 3.3 untuk pengolahan data penginderaan jauh, SPSS 3.3 untuk uji statistik, dan ArcGIS 10.1 untuk pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Variasi spatio-temporal pulau panas di Kabupaten Sleman teridentifikasi dalam pola clustered (mengelompok) dengan rasio tetangga terdekat senilai 0,433 pada tahun 2013 dan 0,157 pada tahun 2015. (2) Variasi
spatio-temporal nilai indeks vegetasi (NDVI) yang berada pada wilayah perkembangan pulau panas di Kabupaten Sleman adalah indeks vegetasi sangat rendah dengan rentang nilai 0 – 0,2 DN yang teridentifikasi dalam pola dispersed (tersebar merata) dengan rasio tetangga terdekat senilai 2,479 pada tahun 2013 dan 2,590 pada tahun 2015. (3) Hubungan antara suhu permukaan lahan hasil transformasi citra dengan nilai indeks vegetasi (NDVI) berdasarkan indeks Moran berada pada nilai korelasi -0,431 di tahun 2013 dan -0,546 di tahun 2015, atau menunjukkan hubungan negatif yang kuat di antara kedua variabel.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1