TINGKAT KERENTANAN LONGSOR DI KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2016
Abstract
Penelitian ini memiliki dua (2) tujuan yaitu mengetahui: 1) Tingkat kerentanan tanah longsor di Kecamatan Munjungan, dan 2) Sebaran tingkat kerentanan tanah longsor di Kecamatan Munjungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel kerentanan sosial
(tingkat kepadatan penduduk dan kelompok rentan), kerentanan ekonomi (luas lahan produktif dan PDRB per sektor), kerentanan fisik (kerentanan bangunan dan kerentanan jumlah fasilitas umum) dan kerentanan lingkungan (penggunaan lahan) yang di setiap variabelnya memiliki parameter-parameter yang berpengaruh terhadap terjadinya bencana tanah longsor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan yang ada di Kecamatan Munjungan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan teknik dokumentasi. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua (2) teknik yaitu 1) teknik scoringatau pengharkatan, dan 2) teknik overlay atau teknik tumpang susun peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Munjungan terbagi menjadi 2 kelas rentan, yaitu: (a) kelas sedang seluas 3,60% dari total luas wilayah penelitian. (b) kelas rendah seluas 96,40% dari total luas wilayah penelitian. 2) persebaran tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Munjungan yaitu: (a) kelas sedang berada di 2 desa yaitu: Desa Munjungan, dan Desa Desa Karangturi. (b) kelas rendah berada di 9 desa yaitu: Desa Ngulungkulon, Desa Ngulungwetan, Desa Sobo, Desa Craken, Desa Masaran, Desa Tawing, Desa Bangun, Desa Besuki, dan Desa Bendoroto.
(tingkat kepadatan penduduk dan kelompok rentan), kerentanan ekonomi (luas lahan produktif dan PDRB per sektor), kerentanan fisik (kerentanan bangunan dan kerentanan jumlah fasilitas umum) dan kerentanan lingkungan (penggunaan lahan) yang di setiap variabelnya memiliki parameter-parameter yang berpengaruh terhadap terjadinya bencana tanah longsor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan yang ada di Kecamatan Munjungan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan teknik dokumentasi. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua (2) teknik yaitu 1) teknik scoringatau pengharkatan, dan 2) teknik overlay atau teknik tumpang susun peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Munjungan terbagi menjadi 2 kelas rentan, yaitu: (a) kelas sedang seluas 3,60% dari total luas wilayah penelitian. (b) kelas rendah seluas 96,40% dari total luas wilayah penelitian. 2) persebaran tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Munjungan yaitu: (a) kelas sedang berada di 2 desa yaitu: Desa Munjungan, dan Desa Desa Karangturi. (b) kelas rendah berada di 9 desa yaitu: Desa Ngulungkulon, Desa Ngulungwetan, Desa Sobo, Desa Craken, Desa Masaran, Desa Tawing, Desa Bangun, Desa Besuki, dan Desa Bendoroto.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1