KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PEDAGANG DI OBJEK WISATA PANTAI CONGOT DAN PANTAI PASIR MENDIT DESA JANGKARAN KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULONPROGO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hambatan yang dialami oleh
pedagang di objek wisata, 2) Upaya pedagang dalam mengatasi hambatan di objek wisata 3) Kondisi sosial pedagang di objek wisata Pantai Congot dan Pasir Mendit, 4) Kondisi ekonomi pedagang di objek wisata Pantai Congot dan Pasir Mendit, 5) Peta perkembangan area perdagangan di objek wisata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah pedagang di objek wisata Pantai Congot dan Pasir Mendit yang sudah berumah tangga dan memiliki kios tetap. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah populasi 62 pedagang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan keruangan dengan tema komparasi dan proses keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Responden Pantai Congot paling banyak mengalami hambatan berupa sepinya pengunjung (50,00%), responden Pantai Pasir Mendit paling banyak mengalami hambatan daya beli pengunjung yang masih kurang (21,90%). 2) Upaya yang paling banyak dilakukan responden Pantai Congot untuk mengatasi hambatan dalam berdagang yaitu lebih sering berjualan pada weekend atau hari libur saja (43,33%), responden Pantai Pasir Mendit paling banyak melakukan upaya untuk mengatasi hambatan yaitu menaruh barang dagangan di etalase dijual atau menutupi barang yang dijual dengan dengan plastik (21,95%). 3) Kondisi sosial a) Tingkat pendidikan responden Pantai Pasir Mendit paling banyak tamatan SLTA
59,40%, responden Pantai Congot paling banyak tamatan SLTP sebesar 36,67%. b) Responden Pantai Pasir Mendit lebih banyak yang mengikuti organisasi (65,50%) dibandingkan responden Pantai Congot (53,33%). c) Kontrol sosial responden Pasir Mendit lebih baik (68,80% tidak mengalami konflik) dibandingkan responden Pantai Congot (63,33% tidak mengalami konflik).
4) Kondisi ekonomi a) Mata pencaharian responden Pantai Congot yang menjadikan berdagang sebagai pekerjaan pokok lebih banyak (73,34%) dibandingkan responden Pasir Mendit (62,50%). b) Rata-rata total pendapatan rumah tangga responden Pantai Pasir Mendit lebih tinggi (Rp.5.425.000) dibandingkan responden Pantai Congot (Rp.2.858.000). 5) Area perdagangan lebih berkembang di objek wisata Pantai Pasir Mendit dibandingkan di objek wisata Pantai Congot.
pedagang di objek wisata, 2) Upaya pedagang dalam mengatasi hambatan di objek wisata 3) Kondisi sosial pedagang di objek wisata Pantai Congot dan Pasir Mendit, 4) Kondisi ekonomi pedagang di objek wisata Pantai Congot dan Pasir Mendit, 5) Peta perkembangan area perdagangan di objek wisata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah pedagang di objek wisata Pantai Congot dan Pasir Mendit yang sudah berumah tangga dan memiliki kios tetap. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah populasi 62 pedagang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan keruangan dengan tema komparasi dan proses keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Responden Pantai Congot paling banyak mengalami hambatan berupa sepinya pengunjung (50,00%), responden Pantai Pasir Mendit paling banyak mengalami hambatan daya beli pengunjung yang masih kurang (21,90%). 2) Upaya yang paling banyak dilakukan responden Pantai Congot untuk mengatasi hambatan dalam berdagang yaitu lebih sering berjualan pada weekend atau hari libur saja (43,33%), responden Pantai Pasir Mendit paling banyak melakukan upaya untuk mengatasi hambatan yaitu menaruh barang dagangan di etalase dijual atau menutupi barang yang dijual dengan dengan plastik (21,95%). 3) Kondisi sosial a) Tingkat pendidikan responden Pantai Pasir Mendit paling banyak tamatan SLTA
59,40%, responden Pantai Congot paling banyak tamatan SLTP sebesar 36,67%. b) Responden Pantai Pasir Mendit lebih banyak yang mengikuti organisasi (65,50%) dibandingkan responden Pantai Congot (53,33%). c) Kontrol sosial responden Pasir Mendit lebih baik (68,80% tidak mengalami konflik) dibandingkan responden Pantai Congot (63,33% tidak mengalami konflik).
4) Kondisi ekonomi a) Mata pencaharian responden Pantai Congot yang menjadikan berdagang sebagai pekerjaan pokok lebih banyak (73,34%) dibandingkan responden Pasir Mendit (62,50%). b) Rata-rata total pendapatan rumah tangga responden Pantai Pasir Mendit lebih tinggi (Rp.5.425.000) dibandingkan responden Pantai Congot (Rp.2.858.000). 5) Area perdagangan lebih berkembang di objek wisata Pantai Pasir Mendit dibandingkan di objek wisata Pantai Congot.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1