DAMPAK PEMBANGUNAN KAMPUS AKBID (Akademi Kebidanan) YOGYAKARTA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DUSUN PRANCAKGLONDONG, DESA PANGGUNGHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kondisi sosial-ekonomi masyarakat sebelum
adanya kampus, 2) Kondisi sosial-ekonomi masyarakat sesudah adanya kampus, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Dusun Prancakglondong. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan dengan analisis interaksi keruangan. Hasil penelitian: 1) Kondisi sosial ekonomi penduduk sebelum
pembangunan kampus: (76,1%,) responden mengharapkan anak-anaknya bersekolah hingga Perguruan Tinggi, banyak responden (94,36%) mengikuti dan menggunakan tradisi. Pendapatan masyarakat paling rendah Rp 300.000,- - < Rp. 2.400.000,-. Status penguasaan rumah berupa milik sendiri (71,8%). 2)
Kondisi sosial ekonomi sesudah pembangunan kampus: (95,7%) responden mengharapkan anaknya melanjutkan sekolah hingga Perguruan Tinggi. (90,14%) responden menggunakan tradisi. Jumlah
masyarakat yang berada di kategori pendapatan rendah, berkurang sebanyak (14,08%) menjadi (66,2%). Status penguasaan rumah milik sendiri meningkat menjadi (87,3%). 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat berupa perbedaan jenis pekerjaan, dan adanya ruang usaha sebagai pemasukan keuangan keluarga.
adanya kampus, 2) Kondisi sosial-ekonomi masyarakat sesudah adanya kampus, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat Dusun Prancakglondong. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan dengan analisis interaksi keruangan. Hasil penelitian: 1) Kondisi sosial ekonomi penduduk sebelum
pembangunan kampus: (76,1%,) responden mengharapkan anak-anaknya bersekolah hingga Perguruan Tinggi, banyak responden (94,36%) mengikuti dan menggunakan tradisi. Pendapatan masyarakat paling rendah Rp 300.000,- - < Rp. 2.400.000,-. Status penguasaan rumah berupa milik sendiri (71,8%). 2)
Kondisi sosial ekonomi sesudah pembangunan kampus: (95,7%) responden mengharapkan anaknya melanjutkan sekolah hingga Perguruan Tinggi. (90,14%) responden menggunakan tradisi. Jumlah
masyarakat yang berada di kategori pendapatan rendah, berkurang sebanyak (14,08%) menjadi (66,2%). Status penguasaan rumah milik sendiri meningkat menjadi (87,3%). 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat berupa perbedaan jenis pekerjaan, dan adanya ruang usaha sebagai pemasukan keuangan keluarga.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1