KOMPARASI USAHATANI PADI ORGANIK DI DESA WIJIREJO DAN KEBONAGUNG KABUPATEN BANTUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Perbandingan kesesuaian kondisi fisik desa
dengan syarat tumbuh padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 2). Perbandingan kondisi non fisik usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 3). Perbandingan pengelolaan usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 4). Perbandingan produktivitas usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, dan 5). Perbandingan hambatan yang dihadapi petani dan upaya petani dalam mengatasi hambatan pada usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi organik di Desa Wijirejo dan petani padi organik di Desa Kebonagung. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 petani kelompok Tani Makmur di Desa Wijirejo dan
33 petani kelompok Tani Madya di Desa Kebonagung. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan editing, coding, dan tabulating. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tabel frekuensi dan analisis statistik uji-t. Hasil penelitian menunjukkan 1) Tidak terdapat perbedaan kesesuaian kondisi fisik terhadap syarat tumbuh padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung 2) Faktor non fisik usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung meliputi modal, tenaga kerja, pemasaran, teknologi, akses jalan, dan pengelolaan petani, dari faktor-faktor tersebut tidak menjadi hambatan bagi petani padi organik di kedua desa kecuali modal dan tenaga keja 3) Pengelolaan usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung pada umumnya sama, namun usahatani di kedua desa diketahui belum 100% sesuai dengan syarat usahatani padi organik, 4) Perbedaan produktivitas di kedua desa dianalisis dengan metode analisis statistik uji-t dengan hasil 0,721 sehingga diketahui terdapat perbedaan sedang pada produktivitas usahatani di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 5) Hambatan usahatani padi organik di Desa Kebonagung lebih banyak dibandingkan Desa Wijirejo meliputi hambatan iklim, modal, dan tenaga kerja sedangkan hambatan usahatani di Desa Wijirejo hanya iklim. Upaya mengatasi hambatan iklim paling banyak dengan mesin dissel, modal dengan menunda masa tanam, dan tenaga kerja diatasi dengan mencari tenaga luar daerah.
dengan syarat tumbuh padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 2). Perbandingan kondisi non fisik usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 3). Perbandingan pengelolaan usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 4). Perbandingan produktivitas usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung, dan 5). Perbandingan hambatan yang dihadapi petani dan upaya petani dalam mengatasi hambatan pada usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi organik di Desa Wijirejo dan petani padi organik di Desa Kebonagung. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 petani kelompok Tani Makmur di Desa Wijirejo dan
33 petani kelompok Tani Madya di Desa Kebonagung. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan editing, coding, dan tabulating. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tabel frekuensi dan analisis statistik uji-t. Hasil penelitian menunjukkan 1) Tidak terdapat perbedaan kesesuaian kondisi fisik terhadap syarat tumbuh padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung 2) Faktor non fisik usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung meliputi modal, tenaga kerja, pemasaran, teknologi, akses jalan, dan pengelolaan petani, dari faktor-faktor tersebut tidak menjadi hambatan bagi petani padi organik di kedua desa kecuali modal dan tenaga keja 3) Pengelolaan usahatani padi organik di Desa Wijirejo dan Kebonagung pada umumnya sama, namun usahatani di kedua desa diketahui belum 100% sesuai dengan syarat usahatani padi organik, 4) Perbedaan produktivitas di kedua desa dianalisis dengan metode analisis statistik uji-t dengan hasil 0,721 sehingga diketahui terdapat perbedaan sedang pada produktivitas usahatani di Desa Wijirejo dan Kebonagung, 5) Hambatan usahatani padi organik di Desa Kebonagung lebih banyak dibandingkan Desa Wijirejo meliputi hambatan iklim, modal, dan tenaga kerja sedangkan hambatan usahatani di Desa Wijirejo hanya iklim. Upaya mengatasi hambatan iklim paling banyak dengan mesin dissel, modal dengan menunda masa tanam, dan tenaga kerja diatasi dengan mencari tenaga luar daerah.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1