USAHATANI PADI DI DESA KEBONAGUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor fisik dan non fisik untuk usahatani padi, (2)
pengelolaan usaha tani padi, (3) hambatan pengelolaan usaha tani padi, dan (4) produktivitas usaha tani
padi di Desa Kebonagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor fisik usaha tani padi di Desa
Kebonagung memiliki hujan tahunan maksimal sebesar 1765,2 mm/tahun dan curah hujan minimum
sebesar 1597,3; terletak pada ketinggian 20 meter di atas permukaan air laut (dpal), termasuk dalam
grafik tipe iklim Am, jenis tanah tanah regosol. Faktor non fisik ditinjau dari modal awal yang digunakan
antara Rp. 1.000.001 - Rp.2.000.000 dan berasal dari modal sendiri. Tenaga kerja antara 16-20 orang
dengan biaya Rp. 500.001-Rp. 1.000.000. Tenaga kerja tersebut mayoritas berasal dari keluarga sendiri
dan sisanya dari tenaga kerja di luar keluarga petani. Cara memperoleh wawasan usaha tani dilakukan
dengan cara tukar wawasan antar petani. (2) Pengelolaan usaha tani padi di Desa Kebonagung belum
tepat guna. Hal ini ditunjukkan dari pengelolaan lahan yang masih dilakukan dengan sangat tradisional.
(3) Hambatan pengelolaan usaha tani padi di Desa Kebonagung yaitu kurang stimulus, teknologi yang
masih sederhana, keterbatasan modal untuk pembiayaan usahatani, masalah keterbatasan transportasi dan
komunikasi, kurangnya informasi harga, dan perubahan iklim. (4) Produktivitas usaha tani di Desa
Kebonagung belum maksimal.
pengelolaan usaha tani padi, (3) hambatan pengelolaan usaha tani padi, dan (4) produktivitas usaha tani
padi di Desa Kebonagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor fisik usaha tani padi di Desa
Kebonagung memiliki hujan tahunan maksimal sebesar 1765,2 mm/tahun dan curah hujan minimum
sebesar 1597,3; terletak pada ketinggian 20 meter di atas permukaan air laut (dpal), termasuk dalam
grafik tipe iklim Am, jenis tanah tanah regosol. Faktor non fisik ditinjau dari modal awal yang digunakan
antara Rp. 1.000.001 - Rp.2.000.000 dan berasal dari modal sendiri. Tenaga kerja antara 16-20 orang
dengan biaya Rp. 500.001-Rp. 1.000.000. Tenaga kerja tersebut mayoritas berasal dari keluarga sendiri
dan sisanya dari tenaga kerja di luar keluarga petani. Cara memperoleh wawasan usaha tani dilakukan
dengan cara tukar wawasan antar petani. (2) Pengelolaan usaha tani padi di Desa Kebonagung belum
tepat guna. Hal ini ditunjukkan dari pengelolaan lahan yang masih dilakukan dengan sangat tradisional.
(3) Hambatan pengelolaan usaha tani padi di Desa Kebonagung yaitu kurang stimulus, teknologi yang
masih sederhana, keterbatasan modal untuk pembiayaan usahatani, masalah keterbatasan transportasi dan
komunikasi, kurangnya informasi harga, dan perubahan iklim. (4) Produktivitas usaha tani di Desa
Kebonagung belum maksimal.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1