ANALISIS RISIKO BENCANA GERAKAN TANAH DI KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

Himatul Khiriyah,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh tingkat bahaya, kerentanan, dan kapasitas terhadap bencana, (2) menganalisis tingkat dan sebaran risiko bencana, (3) menyusun teknik mitigasi sesuai dengan zonasi tingkat risiko bencana gerakan tanah di wilayah Kecamatan Salaman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini terdiri dari populasi fisik dan non fisik. Populasi fisik dalam penelitian ini ialah keseluruhan unit geologi yang terdiri dari 8 satuan geologi yaitu Qsm, Qsmo, Tmok, Teon, Tmj, Da, a, dan Qa sedangkan populasi non fisik ialah seluruh penduduk Kecamatan Salaman sejumlah 68.656 jiwa. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah (1) wawancara, (2) observasi, (3) dokumentasi (4) interpretasi peta. Analisis Data yang digunakan ialah pengharkatan (scoring), tumpang susun
(overlay) dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Masing-masing variabel faktor bahaya, kerentanan, dan kapasitas memiliki pengaruh yang berbeda terhadap risiko bencana, Variabel bahaya dan kerentanan dapat meningkatkan tingkat risiko bencana, sedangkan variabel kapasitas dapat mengurangi tingkat risiko bencana (2) Tingkat dan sebaran risiko bencana gerakan tanah di Kecamatan Salaman memiliki lima tingkatan, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Tingkat risiko sangat tinggi seluas 415,85 ha meliputi Krasak, Kaliabu, dan Purwosari. Tingkat risiko bencana tinggi seluas 350,59 ha meliputi Purwosari, Sawangargo, Tanjunganom, Krasak, dan Kaliabu. Tingkat risiko bencana sedang seluas 570,04 ha meliputi Kebonrejo, Salaman, Krasak, dan Kaliabu. Tingkat risiko bencana rendah seluas 2.259,41 ha meliputi Banjarharjo, Tanjunganom, Sidomulyo, Kalirejo, Menoreh, Kalisalak, Sriwedari, Salaman, Ngadirejo, dan Ngampeldento. Tingkat risiko sangat rendah seluas 3.120,17 ha meliputi Ngargoretno, Margoyoso, Sidosari, Jebengsari, Paripurno, Desa Ngadirejo, Kalisalak, Sriwedari, Menoreh, dan Ngampeldento, 3) Teknik mitigasi untuk zonasi tingkat risiko sangat tinggi, tinggi, dan sedang adalah mitigasi struktural dan non struktural, sedangkan untuk zonasi tingkat risiko rendah dan sangat rendah adalah mitigasi non struktural

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Geo Educasia - S1