TINGKAT DAN SEBARAN RISIKO BENCANA BANJIR DI KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

Istriana NUr Rachmawati,

Abstract


Kecamatan Wates merupakan salah satu wilayah administratif Kabupaten Kulon Progo yang termasuk ke dalam daerah rawan bencana banjir. Bencana banjir dapat mengganggu kelangsungan hidup masyarakat sehingga diperlukan analisis risiko bencana untuk mengetahui besarnya potensi kerugian yang diakibatkan oleh bencana banjir tersebut. Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu mengetahui: 1). Tingkat dan sebaran risiko bencana banjir di Kecamatan Wates, dan 2). Upaya-upaya yang dilakukan guna mengurangi risiko bencana banjir di Kecamatan Wates. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel bahaya, kerentanan, dan kapasitas yang berpengaruh terhadap tingkat risiko banjir. Populasi dalam penelitian ini terdiri atas populasi fisik dan non fisik. Populasi fisik berupa lahan yang seluruhnya dijadikan subyek penelitian. Populasi non fisik adalah seluruh penduduk di Kecamatan Wates. Sampel penelitian ini adalah sampel kapasitas yang ditentukan dengan metode sampel bertujuan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengharkatan, tumpang susun, dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Tingkat risiko banjir di Kecamatan Wates terdiri atas dua tingkatan, yaitu sedang dan rendah. Tingkat risiko sedang tersebar di enam desa dengan luas wilayah 51,68%. Tingkat risiko rendah tersebar di 8 desa dengan luas wilayah 48,32%. 2) Upaya pengurangan risiko bencana banjir di Kecamatan Wates dilakukan dengan cara melakukan pengerukan saluran drainase, memperluas kawasan terbuka hijau, memberikan sosialisasi pada masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan di dekat sungai, menyediakan informasi bencana banjir yang relevan, memberikan program asuransi bagi petani, membuat kebijakan tentang perencanaan dan pengelolaan permukiman dan fasilitas umum, memperbaiki bangunan tanggul, membangun dan meningkatkan fungsi organisasi pengurangan risiko bencana tingkat desa, pengadaan sistem peringatan dini yang lebih modern, melakukan sosialisasi kebencanaan secara berkala, membuat kebijakan berkaitan dengan bencana banjir, membuat dan menambah petunjuk evakuasi, serta menyediakan dana alokasi khusus banjir

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Geo Educasia - S1