KESIAPSIAGAAN SISWA SMA NEGERI 1 IMOGIRI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Abstract
Ancaman gempa bumi di wilayah Kecamatan Imogiri memerlukan perhatian karena
gempa bumi merupakan bencana alam yang sulit untuk diprediksi. Kegiatan penyuluhan dan
pelatihan kebencanan diperlukan untuk meningkatkan tingkat kesiapsiagaan siswa di lingkungan
sekolah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1) Keikutsertaan siswa SMA Negeri 1
Imogiri dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan kebencanaan, dan 2) Kesiapsiagaan siswa
SMA Negeri 1 Imogiri dalam menghadapi bencana gempa bumi. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SMA Negeri I Imogiri yang berjumlah 568 siswa. Sampel ditentukan secara proportionate
stratified random sampling yang diambil secara acak menggunakan tabel Isaac dan Michael
dengan taraf kesalahan 5%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 221 siswa yaitu kelas X
berjumlah 111 siswa dan kelas XI berjumlah 110 siswa. Pengumpulan data dilakukan secara
wawancara, dokumentasi, dan angket (kuesioner) berupa instrument kesiapsiagaan siswa SMA
Negeri I Imogiri dalam menghadapi bencana gempa bumi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan tabel frekuensi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) keikutsertaan siswa SMA Negeri 1 Imogiri dalam kegiatan
penyuluhan dan pelatihan kebencanaan termasuk kategori kurang siap dengan skor rata-rata 12,2.
Lembaga yang mengadakan penyuluhan yaitu BPBD dan PMI. 2) kesiapsiagaan siswa SMA
Negeri 1 Imogiri dalam menghadapi bencana gempa bumi termasuk kategori siap dengan nilai
rata-rata 44,8. Indikator yang termasuk kategori siap yaitu pengetahuan tentang gempa bumi dan
mobilitas sumberdaya, sedangkan indikator yang termasuk kategori kurang siap yaitu sikap
terhadap gempa bumi, sistem peringatanan dini, dan tindakan yang dilakukan saat terjadi gempa
bumi
gempa bumi merupakan bencana alam yang sulit untuk diprediksi. Kegiatan penyuluhan dan
pelatihan kebencanan diperlukan untuk meningkatkan tingkat kesiapsiagaan siswa di lingkungan
sekolah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1) Keikutsertaan siswa SMA Negeri 1
Imogiri dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan kebencanaan, dan 2) Kesiapsiagaan siswa
SMA Negeri 1 Imogiri dalam menghadapi bencana gempa bumi. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SMA Negeri I Imogiri yang berjumlah 568 siswa. Sampel ditentukan secara proportionate
stratified random sampling yang diambil secara acak menggunakan tabel Isaac dan Michael
dengan taraf kesalahan 5%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 221 siswa yaitu kelas X
berjumlah 111 siswa dan kelas XI berjumlah 110 siswa. Pengumpulan data dilakukan secara
wawancara, dokumentasi, dan angket (kuesioner) berupa instrument kesiapsiagaan siswa SMA
Negeri I Imogiri dalam menghadapi bencana gempa bumi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan tabel frekuensi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) keikutsertaan siswa SMA Negeri 1 Imogiri dalam kegiatan
penyuluhan dan pelatihan kebencanaan termasuk kategori kurang siap dengan skor rata-rata 12,2.
Lembaga yang mengadakan penyuluhan yaitu BPBD dan PMI. 2) kesiapsiagaan siswa SMA
Negeri 1 Imogiri dalam menghadapi bencana gempa bumi termasuk kategori siap dengan nilai
rata-rata 44,8. Indikator yang termasuk kategori siap yaitu pengetahuan tentang gempa bumi dan
mobilitas sumberdaya, sedangkan indikator yang termasuk kategori kurang siap yaitu sikap
terhadap gempa bumi, sistem peringatanan dini, dan tindakan yang dilakukan saat terjadi gempa
bumi
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Geo Educasia - S1