KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PEDAGANG DI PANTAI BARU DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: 1) Perubahan area perdagangan antara tahun 2011 sampai 2014, 2) Kondisi sosial rumah tangga pedagang, 3) Kondisi ekonomi rumah tangga pedagang, 4) Hambatan pedagang dalam berdagang, 5) Upaya yang dilakukan pedagang untuk mengatasi hambatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode kuantitatif berlokasi di Pantai Baru, Desa Poncosari. Populasi penelitian adalah pedagang sudah berumah tangga yang berada di Pantai Baru, berjumlah 131 pedagang dengan sampel 57 responden menggunakan rumus Slovin pada taraf kepercayaan 10%. Metode pengambilan sampel yaitu proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, angket, dokumentasi, wawancara, dan interpretasi peta. Teknik pengolahan data yaitu pemeriksaan data, pemberian kode, dan tabulasi. Teknik analisis data menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perubahan area perdagangan antara tahun 2011 sampai 2014 yaitu penambahan bangunan warung kelas III 60 unit di bagian Selatan tahun 2013 dan warung kelas II dan III berjumlah 18 unit di bagian Barat, dan bangunan kawasan PKL di bagian Utara tahun 2014. 2) Kondisi sosial rumah tangga pedagang: a) Interaksi sosial: kontak sosial rumah tangga mayoritas tergolong baik; b) Kesehatan: kondisi kesehatan pedagang tergolong sehat (92,98%); frekuensi kunjungan berobat 1 kali sebulan (45,61%); tempat berobat rumah tangga di puskesmas (43,86%). c) Pendidikan nonformal pedagang yaitu pelatihan memasak ikan (24,56%). d) Organisasi: keikutsertaan organisasi (89,47%); tingkat keakfifan tergolong aktif (85,96%); peran dalam organisasi yaitu mengikuti kegiatan (35,09%); peran organisasi terhadap anggota yaitu musyawarah dan memberikan informasi (22,81%). 3) Kondisi ekonomi rumah tangga pedagang: a) Modal awal berdagang sebesar Rp 50.000,00-Rp 10.040.000,00 (71,93%); modal berasal dari dana pribadi (71,93%); b) Pendapatan pedagang per bulan Rp 120.000,00-Rp 1.376.000,00 (71,93%) dan rata-ratanya Rp 1.298.900,00 per bulan; total pendapatan rumah tangga per bulan Rp 300.000,00-Rp 2.288.000,00 (63,16%). c) Barang dagangan berasal dari depot (73,68%); cara memasarkan dengan menawarkan lisan, memajang dagangan dan spanduk (63,16%). d) Kepemilikan rumah permanen dan handphone (84,21%); kepemilikan ternak sapi (21,05%). 4) Hambatan pedagang dalam berdagang adalah kekurangan modal (24,45%). 5) Upaya yang dilakukan pedagang untuk mengatasi hambatan yaitu kekurangan modal dengan meminjam dana, air laut pasang dengan meliburkan warung sementara, dan aliran listrik PLTH padam dengan menggunakan sumber listrik PLN.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1