TEKNIK PENYARINGAN LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM FAS (FILTRASI, ABSORBSI DAN SEDIMENTASI) FILTRATION TECHNIQUE OF LAUNDRY LIQUID WASTE USING FAS (FILTRATION, ABSORPTION, AND SEDIMENTATION) SYSTEM
Suparno Suparno, , Indonesia
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh volume dan jenis absorbent pada penyaringan limbah cair laundry terhadap tegangan permukaan, viskositas, intensitas transmisi cahaya, pH, dan TDS, (2) mengetahui pengaruh jenis absorbent pada penyaringan limbah cair laundry terhadap kadar fosfat, (3) mengetahui komposisi variasi jenis absorbent pada penyaringan limbah cair laundry terhadap tegangan permukaan, viskositas, intensitas transmisi cahaya, TDS, pH, dan kadar fosfat. Metode yang digunakan dalam proses penjernihan limbah cair laundry adalah sistem FAS. Proses absorbsi dilakukan dengan melewatkan air kotor (sampel limbah cair laundry) ke dalam sistem FAS, kemudian hasil penyaringan ditampung untuk selanjutnya diteliti. kemudian hasil penyaringan ditampung untuk selanjutnya diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fosfat dipengaruhi oleh banyaknya karbon yang digunakan dalam proses penyaringan. Untuk semua absorbent, kadar fosfat terbaik diperoleh pada saat volume maksimal karbon aktif pada volume 2.450 ml (0,44 mg/l), pasir pada volume 3.300 ml (2,59 mg/l) dan kerikil pada volume 2.700 ml (21,65 mg/l). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa volume absorbent berpengaruh terhadap kejernihan dan kandungan deterjen. Absorbsi maksimum terdapat pada karbon akif bambu pada volume 2.450 ml dengan nilai efisiensi transmisi (89,90 ± 1,61) %, tegangan permukaan (72 ± 2) mN/m, viskositas (0,89 ± 0,01) cP dan pH (6,9). Sedangkan untuk nilai TDS maksimum terdapat pada pasir pada volume 3.300 ml (220,0 ± 0,5) ppm. Bahan absorbent berupa karbon aktif bambu memiliki daya serap yang terbaik dibandingkan pasir pantai Indrayanti dan kerikil sungai Krasak.
Kata Kunci: karbon aktif bambu, pasir pantai Indrayanti, kerikil sungai Krasak, fosfat, efisiensi transmisi (A), sistem FAS.
Abstract
This research is aimed to (1)determine the effect of volum andy type of absorbent in laundry liquid waste filtration toward surface tension, visvosity, light transmission effeciency, pH, and TDS, (2) determine the effect of type of absorbent in laundry liquid waste filtration toward level of phospate, (3) determine composition of varied type of absorbent in laundry liquid waste filtration toward surface tension, viscosity, light transmission effciency, pH, TDS, and level of Phospate The method used in laundry liquid waste purification process is FAS system. Absorption process occured when soiled water (laundry liquid waste sample) entering FAS system, while the result of purification process is collected for investigation. The result of research shows that the level of phospate is affected by the amount of carbon used in purification process. Among all absorbent, the best phospate level is gained when the maximum volum of activated carbon is 2.450 ml (0,44 mg/l), sand 3.300 ml (2,59 mg/l), and pebble 2.450 ml (21,65 mg/l). The result also indicates that absorbent volum affects the purity and the level of contained detergent. Maximum absorption is gained when the volum of activated carbon is 2.450 ml with transmission efficiency value (89,90 ± 1,61) %, surface tension (72 ± 2) mN/m, viscosity (0,89 ± 0,01) cP, and pH (6,9). While for maximum value of TDS is gained when the volum of sand is 3.300 ml (220,0 ± 0,5) ppm. Activated bamboo carbon as absorbent material has best level in absorption compared with Indrayanti beach sand and Krasak river pebble.
Keywords: Activated bamboo carbon, sand of Indrayanti beach, pebble of Krasak river, absorption efficiency (A), FAS system, Phospate
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh volume dan jenis absorbent pada penyaringan limbah cair laundry terhadap tegangan permukaan, viskositas, intensitas transmisi cahaya, pH, dan TDS, (2) mengetahui pengaruh jenis absorbent pada penyaringan limbah cair laundry terhadap kadar fosfat, (3) mengetahui komposisi variasi jenis absorbent pada penyaringan limbah cair laundry terhadap tegangan permukaan, viskositas, intensitas transmisi cahaya, TDS, pH, dan kadar fosfat. Metode yang digunakan dalam proses penjernihan limbah cair laundry adalah sistem FAS. Proses absorbsi dilakukan dengan melewatkan air kotor (sampel limbah cair laundry) ke dalam sistem FAS, kemudian hasil penyaringan ditampung untuk selanjutnya diteliti. kemudian hasil penyaringan ditampung untuk selanjutnya diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fosfat dipengaruhi oleh banyaknya karbon yang digunakan dalam proses penyaringan. Untuk semua absorbent, kadar fosfat terbaik diperoleh pada saat volume maksimal karbon aktif pada volume 2.450 ml (0,44 mg/l), pasir pada volume 3.300 ml (2,59 mg/l) dan kerikil pada volume 2.700 ml (21,65 mg/l). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa volume absorbent berpengaruh terhadap kejernihan dan kandungan deterjen. Absorbsi maksimum terdapat pada karbon akif bambu pada volume 2.450 ml dengan nilai efisiensi transmisi (89,90 ± 1,61) %, tegangan permukaan (72 ± 2) mN/m, viskositas (0,89 ± 0,01) cP dan pH (6,9). Sedangkan untuk nilai TDS maksimum terdapat pada pasir pada volume 3.300 ml (220,0 ± 0,5) ppm. Bahan absorbent berupa karbon aktif bambu memiliki daya serap yang terbaik dibandingkan pasir pantai Indrayanti dan kerikil sungai Krasak.
Kata Kunci: karbon aktif bambu, pasir pantai Indrayanti, kerikil sungai Krasak, fosfat, efisiensi transmisi (A), sistem FAS.
Abstract
This research is aimed to (1)determine the effect of volum andy type of absorbent in laundry liquid waste filtration toward surface tension, visvosity, light transmission effeciency, pH, and TDS, (2) determine the effect of type of absorbent in laundry liquid waste filtration toward level of phospate, (3) determine composition of varied type of absorbent in laundry liquid waste filtration toward surface tension, viscosity, light transmission effciency, pH, TDS, and level of Phospate The method used in laundry liquid waste purification process is FAS system. Absorption process occured when soiled water (laundry liquid waste sample) entering FAS system, while the result of purification process is collected for investigation. The result of research shows that the level of phospate is affected by the amount of carbon used in purification process. Among all absorbent, the best phospate level is gained when the maximum volum of activated carbon is 2.450 ml (0,44 mg/l), sand 3.300 ml (2,59 mg/l), and pebble 2.450 ml (21,65 mg/l). The result also indicates that absorbent volum affects the purity and the level of contained detergent. Maximum absorption is gained when the volum of activated carbon is 2.450 ml with transmission efficiency value (89,90 ± 1,61) %, surface tension (72 ± 2) mN/m, viscosity (0,89 ± 0,01) cP, and pH (6,9). While for maximum value of TDS is gained when the volum of sand is 3.300 ml (220,0 ± 0,5) ppm. Activated bamboo carbon as absorbent material has best level in absorption compared with Indrayanti beach sand and Krasak river pebble.
Keywords: Activated bamboo carbon, sand of Indrayanti beach, pebble of Krasak river, absorption efficiency (A), FAS system, Phospate
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/fisika%20-%20s1.v5i4.1065
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Fisika - S1