IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018.

Aristi Octaviana Dewi,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan mekanisme implementasi kebijakan SPM pendidikan, (2) Mengidentifikasi permasalahan implemantasi kebijakan SPM pendidikan, (3) Mendeskripsikan penyebab permasalahan implementasi kebijakan SPM pendidikan, dan (4) Mendeskripsikan solusi pemecahan masalah implementasi kebijakan SPM pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan taksonomi Spradley. Hasil penelitian yaitu: (1) Proses SPM Pendidikan dimulai dari soialisasi, pengisian angket, pelaporan angket, pendataan, monitoring dan evaluasi, analisis data, dan pengambilan kebijakan. Pencapaian SPM Pendidikan Dasar sudah 95 %, dimana pencapaian tersebut berpengaruh pada anggaran pendidikan. (2) Indikator pencapaian 2.3 dan 9 menurun. (3) IP 2.3 yaitu kapasitas rombongan belajar menurun 3,44 % karena 8 sekolah dari 113 sekolah jumlah kapasitas melebihi 32 peserta didik. dan IP 9 yaitu kualifikasi S-1/D-IV dan sertifikasi tenaga pendidik menurun 0,52 % karena tenaga pendidik pensiun. (4) Pemerintah meminta sekolah untuk menyesuaikan kapasitas atau mengajukan rombongan belajar baru. Selain itu, tenaga pendidik yang belum berkualifikasi S-1/D-IV diberikan waktu untuk melanjutkan dan mengikutsertakan sertifikasi bagi tenaga pendidik yang sudah menjadi pegawai tetap.  

 

Kata kunci: implementasi kebijakan, SPM pendidikan, dan sekolah menengah pertama.

 

 

Abstract

 

This research aims to: (1) Describe the mechanism of implementing education MSS Policy, (2) Identifying issues of implantation of education MSS Policy, (3) Describing the cause of the problem implementation of education MSS policy, and (4) Describe the troubleshooting solutions for the education MSS policy implementation. This study uses a qualitative approach to case studies. Data collection techniques with observation, interviews, and document study. The data analysis technique used is Spradley’s taxonomy. The results of the study are: (1) The education MSS process starts from soialization, angket filling, questionnaire reporting, logging, monitoring and evaluation, data anaysis, and policy retrieval. Basic of education MSS achievement has been 95%, where the achievement has an influence on the education budget. (2) Indicators of achievement 2.3 and 9 decreasing. (3) IP 2.3 is the capacity of the study group decreased by 3.44% because 8 schools from 113 schools the total capacity exceeds 32 learners. and IP 9 are S-1/D-IV qualifications and educators certifications decreased by 0.52% due to retired educators. (4) The government asks the school to adjust capacity or apply for a new study group. In addition, an unqualified S-1/D-IV educator is given the time to continue and involve certification for educators who have become permanent officers

 

Keywords: policy implementation, education MSS, and junior high school.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.