PENGEMBANGAN APLIKASI SEX EDUCATION (SEDU) BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR KELAS IV
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi Sex Education (SEDU) berbasis Android guna memberikan pendidikan seks bagi anak sekolah dasar kelas IV. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D Thiagarajan. Terdapat empat tahap pengembangan dalam model 4D yaitu tahap analisis kebutuhan awal (define), tahap perancangan media (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap diseminasi (disseminate). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu 27 siswa kelas IV SD N Kintelan 1 Yogyakarta. Hasil pengembangan aplikasi SEDU memenuhi kriteria layak oleh ahli media dan ahli materi. Uji kelayakan oleh ahli media memperoleh skor 80,4% kategori “Sangat Layak” dan uji kelayakan oleh ahli materi memperoleh skor 76% kategori “Sangat Layak”. Penilaian aplikasi SEDU pada uji coba lapangan dilakukan oleh siswa kelas IV dan guru. Penilaian oleh siswa memperoleh skor 85,6% kategori “Sangat Layak” dan penilaian oleh guru memperoleh skor 87,5% kategori “Sangat Layak”. Dengan demikian aplikasi SEDU sangat layak digunakan untuk memberikan pendidikan seks bagi anak sekolah dasar kelas IV.
Kata kunci: sex education, SEDU, anak sekolah dasar
Abstract
This study aims to produce an Android-based Sex Education (SEDU) application to provide sex education for 4th grade of elementary school students. This research was Research and Development (R & D) with 4D Thiagarajan development model. 4D model had four development stages namely the initial needs analysis stage (define), media design stage (design), the development stage (develop), and the dissemination stage (disseminate). The data analysis technique used was quantitative descriptive techniques. The subject of this research were consisted 27 childrens of 4th grade students at SD N Kintelan 1 Yogyakarta. The results of the Android-based SEDU application development had met the feasible criteria by media expert and material expert. The feasibility test by media expert scores 80.4% with the "Very Feasible" category and the feasibility test by material expert scores 76% with the "Very Feasible" category. The assessment had been carried out by 4th grade students and teacher. Assessment by students scores 85.6% with the "Very Feasible" category and the assessment by teacher scores 87.5% with the "Very Feasible" category. The SEDU application was very feasible to be used to provide sex education for 4th grade of elementary school students.
Keywords: sex education, SEDU, elementary school students
Full Text:
PDFReferences
Abduh, M., Wulandari, M.D. (2016). Model pendidikan seks pada anak sekolah dasar berbasis teori perkembangan anak. The Progressive and Fun Education Seminar, 405-409.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Creagh, S. (2004). Pendidikan seks di SMA D.I. Yogyakarta. Tugas Studi Lapangan. Australian Consortium For In Country Indonesian Studies (ACICIS) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang.
Damayanti, M., Anni, C.T., Mugiarso, H. (2018). Layanan informasi dengan media gambar untuk meningkatkan pemahaman sex education siswa. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application. 7, 38.
Fauzi’ah, S. (2016). Faktor penyebab pelecehan seksual terhadap anak. Jurnal An-Nisa’, 9, 81–101.
Harahap, M. & Siregar, L.M. (2018). Mengembangkan sumber dan media pembelajaran. Diakses pada tanggal 11 Februari 2019 dari https://www.researchgate.net.
Izzaty, R.E. (2009). Perkembangan anak usia 7 – 12 tahun. Diakses pada tanggal 23 Februari 2019 dari https://www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan.
Jatmikowati, T.E., Angin, R., dan Ernawati. (2015). Model dan materi pendidikan seks anak usia dini perspektif gender untuk menghindarkan sexual abuse. Cakrawala Pendidikan, No. 3, 436-438.
Mulyatiningsih, E. (2016). Pengembangan model pembelajaran. Diakses pada tanggal 1 Maret 2019 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih-mpd/7cpengembanan-model-pembelajaran.pdf.
Mustamam, D. M. B., Jivanishenthiran, A., Rajathurai, L., Gusdian, P. M., & Khan, Z. Z. B. N. (2020). Clinical application in sexual orientation. ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling, 1(2).
Mutmainnah, A.N., Yulidah, & R. Yuniarti, S. (2017). Media bimbingan konseling berbasis hypermedia. Diakses pada tanggal 10 Februari 2019 dari https://www.researchgate.net.
Rahayu, P. (2018). 6 manfaat pendidikan seks sejak dini untuk anak. Diakses pada tanggal 25 Februari 2019 dari https://www.idntimes.com/life/family/amp/putri-rahayu-2/6-manfaat-pendidikan-seks-sejak-dini-untuk-anak-c1c2.
Roqib, M. (2008). Pendidikan seks pada anak usia dini. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13, 5.
Sutarti, T., Irawan, E. (2017). Kiat sukses meraih hibah penelitian pengembangan. Yogyakarta: Deepublish.
Sulistyaningsih, I. (2016). Hubungan antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar ipa siswa kelas iv di salah satu sekolah dasar tahun ajaran 2015/2016. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Widagdo, D. (2017). Pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan seks untuk anak SD kelas atas. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Zubaedah, S. (2016). Pendidikan seks pada anak usia dini di taman kanak-kanak (TK) islam kota yogyakarta. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak. 2, 56.
Refbacks
- There are currently no refbacks.