STUDI KASUS PELAKU BULE HUNTER PADA KALANGAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA

Yulianto Wibowo,

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) munculnya bule hunter pada kalangan pelajar di kota Yogyakarta, dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi maraknya fenomena bule hunter pada kalangan pelajar di kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus. Setting penelitian di café Prawirotaman. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Fenomena bule hunter di Yogyakarta sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Wanita pemburu bule berusia antara 16 tahun hingga 40 tahun, dari kalangan pelajar hingga wanita yang sudah menikah. Para wanita pemburu bule tersebut mendapatkan bule dengan cara mengikuti komunitas traveler, minta dikenalkan kepada teman, mengikuti aplikasi seperti Tinder, Badoo, okcupid, dan aplikasi pada layanan media sosial lainnya. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi maraknya fenomena bule hunter di Yogyakarta dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan, kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu untuk memenuhi gaya hidup, memperoleh kebanggan, terdapat anggapan jika pria bule lebih romantis dibandingkan pria lokal, pola pemikirannya yang terbuka dan mau menghargai pendapat orang lain, ketertarikan pada latar belakang budaya dan kehidupan yang berbeda.

       

Kata Kunci: bule hunter, pelajar, dan Yogyakarta

 

Abstract                                  

This study aims to describe: (1) the emergence of bule hunter among the students in Yogyakarta city, and (2) the factors that influence the rise of buntle hunter phenomenon among students in Yogyakarta city. This research is a qualitative research using case study method. Research setting at Prawirotaman café. Sampling technique in this research use purposive sampling. Methods of data collection using in-depth interviews and observation. Data analysis techniques use data collection, data reduction, data display, and conclusions. The technique of data validity using source triangulation techniques and methods. The results showed that: (1) The phenomenon of bule hunter in Yogyakarta has existed since the Dutch colonial era. Caucasian women are between 16 years old and 40 years old, from students to married women. The bule hunters get foreigners by following the traveler community, getting introduced to friends, following apps like Tinder, Badoo, okcupid, and apps on other social media services. (2) Factors that influence the rise of the phenomenon of Caucasian hunter in Yogyakarta due to the lack of employment, the economic condition of families who are unable to meet the lifestyles, gain pride, there is a presumption that Caucasian men are more romantic than local men, respect the opinions of others, interest in different cultural and life backgrounds.

              

Keywords: bule hunter, students, and Yogyakarta

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.