FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROBABILITAS LANSIA MENJADI BAHAGIA DI INDONESIA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi probabilitas lansia menjadi bahagia di Indonesia. Variabel yang digunakan adalah pendidikan, status perkawinan, kesehatan, aset rumah tangga, dan konsumsi rumah tangga. Data diperoleh dari Indonesian Life Family Survey 5 (IFLS 5). Sampel diambil dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu lansia berusia 60 tahun ke atas dan mengisi kuesioner dengan lengkap. Setelah dilakukan pembersihan data, sejumlah 2782 lansia memenuhi kriteria. Teknik analisis data menggunakan regresi model probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, status perkawinan, kesehatan, dan konsumsi rumah tangga berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kebahagiaan lansia di Indonesia. Sedangkan aset rumah tangga berpengaruh signifikan dengan arah negatif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alhamda, S. 2015. Buku Ajar Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Depublish.
Astuti, N.W. 2014. Analisis Tingkat Kriminalitas di Kota Semarang dengan Pendekatan Ekonomi Tahun 2010-2012. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Badan Pusat Statistik. 2017. Indeks Kebahagiaan 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
______________. 2018. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
______________. 2018. Statistika Penduduk Lanjut Usia 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Cheng, Z., et al. 2016. Housing Property Rights and Subjective Wellbeing in Urban China. European Journal of Political Economy, 45, Supplement, 160-174.
Doblhammer, G., & Hoffmann R. 2009. Gender Differences in Trajectories of Health Limitations and Subsequent Mortality. A Study Based on The German Socioeconomic Panel 1995-2001 with A Mortality Follow-Up 2002-2005. Journals of Gerontology Series B: Psychological Sciences and Social Sciences, 65(4), 482-491.
Giriwijoyo, S. & Dikdik Z. S. 2012. Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gray, R., & Rungthong K. 2007. A Feeling of Self Sufficiency and Happiness among Thai People. Paper of International Conference on Happiness and Public Policy in Bangkok, Thailand.
https://bps.go.id/ diakses pada 15 Maret 2019 12.47
https://kemsos.go.id/ diakses pada 18 Februari 09.45
http://worldhappiness.report/ diakses pada 24 Agustus 16.19
Indrayanti, Reni. 2017. Pengaruh Pendapatan dan Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Tebu di Desa Pesucen Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Skripsi. Kudus: STAIN Kudus.
Lobos, G., dkk. 2015. With Health and Good Food, Great Life! Gender Differences and Happiness in Chilean Rural Older Adults. Soc Indic Res.
Madihah, S. 2017. Analisis Variabel Ekonomi dan Variabel Non-Ekonomi terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga: Studi Kasus Individu dalam Rumah Tangga Indonesia Family Life Survey (IFLS) Tahun 2014. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Seligman, M. E.P. 2002. Authentic Happiness: Using the new Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment. New York: Free Press.
_________. 2005. Authentic Happiness (Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif). Penerjemah: Eva Yulia Nukman. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Zhang, Wei, dkk. 2016. Leisure Participation and Subjective Well-Being: Exploring Gender Differences Among Elderly in Shanghai, China. Archives of Gerontology and Geriatrics.
Refbacks
- There are currently no refbacks.