FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI ROKOK TENAGA KERJA DI INDONESIA

Likha ‘Inayati, , Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, status perkawinan, gangguan tidur, pendidikan, dan pendapatan terhadap konsumsi rokok tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal dangan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Life Survey 5 (IFLS 5) dengan 9.515 sampel terpilih yaitu tenaga kerja yang berstatus merokok. Pemilihan responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam peneilitian ini adalah regresi robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berpengaruh negatif terhadap konsumsi rokok tenaga kerja di Indonesia, sedangkan gangguan tidur, pendapatan, dan pendidikan berpengaruh positif terhadap konsumsi rokok tenaga kerja di Indonesia. Tenaga kerja laki-laki cenderung mengkonsumsi rokok lebih tinggi dari pada perempuan.  Tenaga kerja berstatus kawin memiliki konsumsi rokok lebih tinggi dari pada tenaga kerja berstatus belum/ tidak kawin.

Keywords


Konsumsi Rokok, Tenaga Kerja.

Full Text:

PDF

References


Ahsan, A., Wiyono, N. H., & Aninditya, F. (2012). "Beban Konsumsi Rokok, Kebijakan Cukai, dan Pengentasan Kemiskinan". Laporan Penelitian .Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2016). "Pengeluaran Per Kapita Tahun 2013-2014". https://www.bps.go.id/statictable/2014/12/18/966/rata-rata-pengeluaran-per-kapita-sebulan-menurut-kelompok-barang-rupiah-2013-2017.html, diakses pada 10 Januari 2018.

Case & Fair. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Perhallindo Jakarta Anggota IKAPI No. 268 Jakarta.

Ditjen Bea Cukai. (2011). "Gambaran Umum Industri Rokok".

Global Adult Tobacco Survey: Fact Sheet Indonesia 2011". (2012). World Health Organization Regional Office for South-East Asia. Diakses pada 10 Januari 2018.

IFLS. (2015). Indonesian Family Life Survey: Data Houshold Book K, Book 3A, Book 3B. Diakses pada 20 desember 2017 dari https://www.rand.org/labor/IFLS/IFLS/download.html.

Kemenkes RI. (2015). "InfoDATIN: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013". http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure publikasi-pusdatin-info- datin.html. Diakses pada 10 Januari 2018.

Kurniadi, H. (2009) " Perilaku Merokok: Kebiasaan atau Ketergantungan?". Dalam Thabrany, H. (Editor), "Rokok, Mengapa Haram?" Unit Pengendalian Tembakau FKM-UI.

Nugroho, P. A. (2017). "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Merokok Individu di Indonesia". Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Sari, H., Syahnur, S., & Sefrita, C. (2017). "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rokok Pada Rumah Tangga Miskin Di Provinsi Aceh". Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi & Bisnin Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Sugiharti, L., Sukartini, N. M., & Handriana, T. (2015). "Konsumsi Rokok Berdasarkan Karakteristik Individu di Indonesia". Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol. 8 No.1. Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Surabaya.

Surjono, N. D. & Handayani, P. S. (2013). "Dampak Pendapatan Dan Harga Rokok Terhadap Tingkat Konsumsi Rokok Pada Rumah Tangga Miskin di Indonesia". Jurnal BPKK. Volume 6 Nomor 2. Badan Kebijakan Fiskal. Indonesia.

Septia, N., Wingouw H., & Doda V. (2016). "Hubungan Merokok dengan satursi oksigen pada pegawai di fakultas kedokteran universitas Sam Ratulangi Manado". Jurnal e-Biomedik(eBm). Volume 4, Nomor 2. Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.

Riskesdas. (2007). "Riset Kesehatan Dasar". Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Riskesdas. (2010). "Riset Kesehatan Dasar". Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Riskesdas. (2013). "Riset Kesehatan Dasar". Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Triana, R. A. (2011). "Pengaruh Kebijakan Subsidi Beras Miskin dan Bantuan Langsung Tunai Terhadap Pengeluaran Telekomunikasi dan Rokok Rumah Tangga Miskin di Pulau Jawa". Thesis, 43-55, Institut Pertanian Bogor, Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.