MOTIF WAYANG CERITA ARJUNA WIWAHA PADA PEMBATAS RUANG PROSUKSI OEMAH WAYANG MAJU KARYA PUCUNG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan motif wayang cerita Arjuna Wiwaha pada pembatas ruangproduksi Oemah
Wayang Maju Karya, ditinjau dari tatahan dan sunggingan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana data berupa kata-
kata dan tindakan diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utamanya adalah peneliti sendiri.
Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkanmotif wayang yang ditampilkan adalah Arjuna, Dewi Kunthi,
Tangsen, Puntadewa, Pinten, Brotoseno, Dewi Drupadi, 7 Bidadari, Batara Guru, Batara Narada, Prabu Niwatakawaca.Adapun
motif tambahannya adalah palemahan, tanaman, ranting pohon, kupu-kupu, burung, sulur-suluran, mega-mega.Motif-motif
tersebut menerapkan tatahan dan sungginganpakem, yaitu tatahan tratasan, tratasan seling bubukan, bubukan, mas-mas,
sumbulan, seritan, gubahan, srunen, inten, bunga katu, gigi belalang, dan cepliksertasunggingankelopan, gradasi, bludiran,
sawutan, cawen, drenjeman, blok, balesan, isen-isen, dan ulat-ulat. Warna-warna sunggingan yang diterapkan dominan warna
cerah.Bagian kain beberapa menerapkan warna yang tidak pakem, namun tetap mengarah pada warna cerah.
Wayang Maju Karya, ditinjau dari tatahan dan sunggingan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana data berupa kata-
kata dan tindakan diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utamanya adalah peneliti sendiri.
Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkanmotif wayang yang ditampilkan adalah Arjuna, Dewi Kunthi,
Tangsen, Puntadewa, Pinten, Brotoseno, Dewi Drupadi, 7 Bidadari, Batara Guru, Batara Narada, Prabu Niwatakawaca.Adapun
motif tambahannya adalah palemahan, tanaman, ranting pohon, kupu-kupu, burung, sulur-suluran, mega-mega.Motif-motif
tersebut menerapkan tatahan dan sungginganpakem, yaitu tatahan tratasan, tratasan seling bubukan, bubukan, mas-mas,
sumbulan, seritan, gubahan, srunen, inten, bunga katu, gigi belalang, dan cepliksertasunggingankelopan, gradasi, bludiran,
sawutan, cawen, drenjeman, blok, balesan, isen-isen, dan ulat-ulat. Warna-warna sunggingan yang diterapkan dominan warna
cerah.Bagian kain beberapa menerapkan warna yang tidak pakem, namun tetap mengarah pada warna cerah.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.