BATIK KIBASAN SABUT KELAPA UNTUK TUNIK
Abstract
Tugas Akhir Karya Seni ini bertujuan untuk menemukan teknik baru yakni motif kibasan sabut kelapa
yang divariasi dengan teknik tulis untuk menghasilkan motif batik yang diterapkan pada busana tunik. Metode
yang digunakan dalam penciptaan karya adalah eksplorasi, perancangan, dan perwujudan.
Proses yang dilakukan untuk membuat karya batik ini meliputi: 1) Penciptaan Motif; 2) Penciptaan Pola; 3)
Memola; 4) Pencantingan; 5) Pewarnaan; 6) Pelorodan. Adapun karya yang dihasilkan berjumlah 9 karya yaitu 1)
Batik Gantungan Ukel yang menggambarkan suasana kebun pare pada sore hari. 2) Batik Pit-Pitan yang
menggambarkan keunikan sepeda onthel. 3) Batik Galengan Sawah menggambarkan suasana sawah di pedesaan. 4)
Batik Rangkulan yang menceritakan usaha seseorang dalam mengajak suatu kebaikan. 5) Batik Jagad Klasik
menggambarkan penduduk nusantara yang berbudi pekerti santun. 6) Batik Nyebar Inten menggambarkan usaha
seseorang dalam menyebarluaskan pengetahuan. 7) Batik Pitakonan menggambarkan tiga pertanyaan yang
biasanya digunakan saat seseorang pertama kali berkenalan. 8) Batik Plesiran menggambarkan perjalanan
seseorang dalam menikmati keindahan alam. 9) Batik Telunjuk yang menggambarkan kegunaan jari telunjuk dalam
kehidupan sehari-hari.
Batik Kibasan Sabut Kelapa mencerminkan cerita kehidupan dalam kesederhanaan dengan memanfaatkan
sumber daya alam yang ada. Banyak sumber daya alam yang dapat dinikmati dengan mensyukuri apa yang sudah
ada di alam kemudia mempergunakan sesuai dengan porsinya. Pola hidup sederhana menjadi visualisasi cerita pada
batik ini. Kesederhanaan yang digambarkan dengan karakter motif unik yang ditimbulkan dari kibasan kuas mekar
dan gandeng. Batik ini menonjolkan motif utama yaitu motif batik kibasan sabut kelapa yang dibatik menggunakan
kuas mekar dan gandeng sehingga menghasilkan karakter motif batik yang khas hasil dari kibasan kuas tersebut.
yang divariasi dengan teknik tulis untuk menghasilkan motif batik yang diterapkan pada busana tunik. Metode
yang digunakan dalam penciptaan karya adalah eksplorasi, perancangan, dan perwujudan.
Proses yang dilakukan untuk membuat karya batik ini meliputi: 1) Penciptaan Motif; 2) Penciptaan Pola; 3)
Memola; 4) Pencantingan; 5) Pewarnaan; 6) Pelorodan. Adapun karya yang dihasilkan berjumlah 9 karya yaitu 1)
Batik Gantungan Ukel yang menggambarkan suasana kebun pare pada sore hari. 2) Batik Pit-Pitan yang
menggambarkan keunikan sepeda onthel. 3) Batik Galengan Sawah menggambarkan suasana sawah di pedesaan. 4)
Batik Rangkulan yang menceritakan usaha seseorang dalam mengajak suatu kebaikan. 5) Batik Jagad Klasik
menggambarkan penduduk nusantara yang berbudi pekerti santun. 6) Batik Nyebar Inten menggambarkan usaha
seseorang dalam menyebarluaskan pengetahuan. 7) Batik Pitakonan menggambarkan tiga pertanyaan yang
biasanya digunakan saat seseorang pertama kali berkenalan. 8) Batik Plesiran menggambarkan perjalanan
seseorang dalam menikmati keindahan alam. 9) Batik Telunjuk yang menggambarkan kegunaan jari telunjuk dalam
kehidupan sehari-hari.
Batik Kibasan Sabut Kelapa mencerminkan cerita kehidupan dalam kesederhanaan dengan memanfaatkan
sumber daya alam yang ada. Banyak sumber daya alam yang dapat dinikmati dengan mensyukuri apa yang sudah
ada di alam kemudia mempergunakan sesuai dengan porsinya. Pola hidup sederhana menjadi visualisasi cerita pada
batik ini. Kesederhanaan yang digambarkan dengan karakter motif unik yang ditimbulkan dari kibasan kuas mekar
dan gandeng. Batik ini menonjolkan motif utama yaitu motif batik kibasan sabut kelapa yang dibatik menggunakan
kuas mekar dan gandeng sehingga menghasilkan karakter motif batik yang khas hasil dari kibasan kuas tersebut.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.