BURUNG DALAM SANGKAR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LAMPU HIAS BERBAHAN DASAR LOGAM
Abstract
Tujuan penulisan Tugas Akhir Karya Seni yang mengambil burung dalam sangkar sebagai inspirasi
penciptaan lampu hias yang berbahan logam kuningan ini bertujuan menciptakan berbagai desain lampu hias,
membuat berbagai bentuk lampu hias, dan mengetahui teknik finishing yang tepat untuk diterapkan pada berbagai
bentuk lampu hias berbahan dasar logam yang menerapkan hiasan ranting pohon dan burung sebagai dekorasi.
Metode yang digunakan dalam penciptaan karya seni ini terdiri dari beberapa tahapan, eksplorasi (studi
pustaka, observasi, dan dokumentasi), selanjutnya proses perwujudan karya. Proses perwujudan karya dimulai
dengan pembuatan sket alternatif, sket terpilih, kemudian dibuat gambar kerja atau desain, setelah itu persiapan
bahan dan alat, pembentukan karya, meliputi pemotongan kerangka pipa, pematrian komponen utama, pengeboran
komponen utama, pembuatan dekorasi, dan merakit semua komponen. Teknik yang digunakan dalam proses
pembuatan, teknik memotong, teknik mematri, dan lem silikon. Adapun bahan utama yang digunakan pipa kuningan,
kawat kuningan, dan plat kuningan. Bahan finishing yang digunakan adalah Sn (stannum) dan clear. Adapun
tahapan yang dilakukan pada saat proses finishing adalah pengamplasan permukaan dari hasil pematrian, pelapisan
pertama dengan Sn, dan pelapisan kedua dengan clear.
Hasil dari penciptaan karya lampu hias ini berjumlah 8 buah karya, yang merupakan hasil adaptasi dari
bentuk-bentuk sangkar burung, mulai dari susunan ruji hingga bentuk sangkar secara utuh. Karya tersebut adalah
lampu hias: Kandang Asmoro, Kandang Ijen, Kandang Katentreman, Panjer Wengi, Kandang Gojegan, Kandang
Nyalira, Kandang Kamulyaan, Kandang Kahuripan.
penciptaan lampu hias yang berbahan logam kuningan ini bertujuan menciptakan berbagai desain lampu hias,
membuat berbagai bentuk lampu hias, dan mengetahui teknik finishing yang tepat untuk diterapkan pada berbagai
bentuk lampu hias berbahan dasar logam yang menerapkan hiasan ranting pohon dan burung sebagai dekorasi.
Metode yang digunakan dalam penciptaan karya seni ini terdiri dari beberapa tahapan, eksplorasi (studi
pustaka, observasi, dan dokumentasi), selanjutnya proses perwujudan karya. Proses perwujudan karya dimulai
dengan pembuatan sket alternatif, sket terpilih, kemudian dibuat gambar kerja atau desain, setelah itu persiapan
bahan dan alat, pembentukan karya, meliputi pemotongan kerangka pipa, pematrian komponen utama, pengeboran
komponen utama, pembuatan dekorasi, dan merakit semua komponen. Teknik yang digunakan dalam proses
pembuatan, teknik memotong, teknik mematri, dan lem silikon. Adapun bahan utama yang digunakan pipa kuningan,
kawat kuningan, dan plat kuningan. Bahan finishing yang digunakan adalah Sn (stannum) dan clear. Adapun
tahapan yang dilakukan pada saat proses finishing adalah pengamplasan permukaan dari hasil pematrian, pelapisan
pertama dengan Sn, dan pelapisan kedua dengan clear.
Hasil dari penciptaan karya lampu hias ini berjumlah 8 buah karya, yang merupakan hasil adaptasi dari
bentuk-bentuk sangkar burung, mulai dari susunan ruji hingga bentuk sangkar secara utuh. Karya tersebut adalah
lampu hias: Kandang Asmoro, Kandang Ijen, Kandang Katentreman, Panjer Wengi, Kandang Gojegan, Kandang
Nyalira, Kandang Kamulyaan, Kandang Kahuripan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.