BATIK PADA BUSANA TARI BEDHAYA SEMANG DI KERATON YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan batik pada busana Tari Bedhaya Semang di
Keraton Yogyakarta, dengan fokus: (1) bentuk dan warna, serta (2) makna simbolik dari bentuk dan
warna. Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa: (1) bentuk dan warna pada busana Tari Bedhaya Semang dapat disampaikan dengan
mengidentifikasi bentuk dan warna pada kampuh agêng. Pada kampuh agêng bermotif batik sêmѐn dan
berwarna cokelat sogan biru kehitaman serta berlapis emas pada seluruh motifnya. (2) Makna simbolik
dari bentuk dan warna motif batik pada busana Tari Bedhaya Semang yaitu pada kampuh agêng. Pada
kampuh agêng bermotif sêmѐn/tumbuhan yang bersemi dan berwarna cokelat sogan biru kehitaman
berlapis emas yang berarti pola kehidupan manusia sejak di dalam kandungan hingga meninggal. Sejak
berada di dalam kandungan, calon manusia itu ditanamkan bibit kehidupan yang baik, sehingga saat
dilahirkan dapat tumbuh dan berkémbang menjadi orang yang baik, mendapatkan kehidupan yang
sejahtera dan kedudukan yang tinggi/mulia, serta mampu merawat dirinya dan menghasilkan keturunan
yang baik, sehingga saat meninggal ada pengganti baginya yang baik pula.
Keraton Yogyakarta, dengan fokus: (1) bentuk dan warna, serta (2) makna simbolik dari bentuk dan
warna. Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa: (1) bentuk dan warna pada busana Tari Bedhaya Semang dapat disampaikan dengan
mengidentifikasi bentuk dan warna pada kampuh agêng. Pada kampuh agêng bermotif batik sêmѐn dan
berwarna cokelat sogan biru kehitaman serta berlapis emas pada seluruh motifnya. (2) Makna simbolik
dari bentuk dan warna motif batik pada busana Tari Bedhaya Semang yaitu pada kampuh agêng. Pada
kampuh agêng bermotif sêmѐn/tumbuhan yang bersemi dan berwarna cokelat sogan biru kehitaman
berlapis emas yang berarti pola kehidupan manusia sejak di dalam kandungan hingga meninggal. Sejak
berada di dalam kandungan, calon manusia itu ditanamkan bibit kehidupan yang baik, sehingga saat
dilahirkan dapat tumbuh dan berkémbang menjadi orang yang baik, mendapatkan kehidupan yang
sejahtera dan kedudukan yang tinggi/mulia, serta mampu merawat dirinya dan menghasilkan keturunan
yang baik, sehingga saat meninggal ada pengganti baginya yang baik pula.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.