Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

Abstract

Pendidikan di Indonesia merupakan sebuah isu krusial yang telah mendapatkan tempat istimewa dalam konstitusi, menuntut prioritas tinggi dalam distribusi anggaran negara. Setiap unsur dalam sistem pendidikan memegang peranan vital, dengan kurikulum sebagai tonggak utama yang menentukan arah pembelajaran. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa esensi dari pendidikan terletak pada kurikulum, yang menjadi penentu apakah pendidikan dapat memicu pemikiran kritis di kalangan siswa. Penulis berencana untuk menerapkan metode studi literatur untuk mengevaluasi pendidikan nasional dan menilai sejauh mana kurikulum sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi lokal, institusi pendidikan, dan pelajar.Studi literatur merupakan metode pengumpulan data dan informasi yang relevan dengan isu yang diteliti, yang akan digunakan penulis. Kebijakan ‘Kampus Merdeka’, yang salah satu aspeknya menargetkan kegiatan akademis, memerlukan pemeriksaan dan elaborasi melalui lensa Pendidikan Kewarganegaraan untuk meminimalisir kesenjangan antara idealisme dan realitas. Dalam kerangka ‘Kampus Merdeka’, diupayakan agar mahasiswa memiliki akses yang lebih luas untuk menguasai berbagai bidang ilmu. Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan di zaman modern ini adalah untuk mendukung pembentukan literasi digital, kreativitas, inovasi, dan kemampuan kritis siswa. Dinamika kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Indonesia mencerminkan respons terhadap kebutuhan dan visi pemerintah, yang secara langsung mempengaruhi kebijakan kurikulum pendidikan di negara ini. Meskipun demikian, ada elemen-elemen fundamental yang tetap menjadi dasar dalam pelaksanaan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, termasuk Pancasila, UUD 1945, politik, hukum, nilai- nilai, moral, kearifan lokal, dan keberagaman budaya.